Jakarta – Juru Bicara Mahkamah Konstitusi (MK), Fajar Laksono, menjawab keraguan beberapa pihak terkait kemungkinan bocornya hasil Rapat Permusyawaratan Hakim (RPH) yang mengadili sengketa hasil Pilpres 2024. Menurutnya, keraguan tersebut seharusnya tidak perlu ada, karena MK memiliki mekanisme untuk mencegah kebocoran.
“Kita sudah punya mekanisme untuk mensterilkan RPH. Kita punya teknologi, kita punya mekanisme, kita punya sumpah, semua petugas kita tersumpah, ruang RPH juga restriktif (bersifat terbatas), tidak semua orang bisa melintas atau bahkan masuk gitu ya, semua mekanisme untuk mencegah kebocoran informasi apapun dari RPH sudah kita lakukan,” kata Fajar saat ditemui wartawan di Gedung MK, Jakarta Pusat, Jumat (19/4).
“RPH itu karena kita tidak bisa akses ya, RPH itu kan tertutup, jadi saya nanti tahunya sama seperti teman-teman (jurnalis), hasil RPH itu nanti ketika diucapkan itu kita juga baru tahu,” imbuhnya.
Saat ini para hakim MK masih melakukan RPH, dan dijadwalkan baru akan selesai pada hari Minggu (21/4) lusa. Namun tidak menutup kemungkinan bisa selesai lebih cepat.
“Segala kemungkinan pasti ada, tapi agenda itu tetap berjalan setidaknya sampai hari ini, Sabtu, Minggu masih diagendakan sejauh ini. Kita nggak tahu persis seperti apa proses pengambilan keputusan atau pembahasannya, tapi Sabtu, Minggu masih diagendakan,” jelasnya.
Hasil RPH akan disampaikan pada sidang pembacaan putusan sengketa Pilpres yang digelar pada Senin, 22 April 2024 mendatang. Sidang bakal dimulai pukul 09.00 WIB.