Jakarta – Jakarta sisa pemain inti. Aneh tapi nyata melihat lenggangnya mantan ibu kota Indonesia ini. Jakarta selalu identik dengan keramaian, kemacetan, kebisingan, dan hiruk pikuk khas kota sibuk. Maka menjadi sangat aneh apabila melihat kota yang biasanya sangat sibuk, tiba-tiba menjadi sepi seperti minim penghuni. Hal ini bisa terjadi karena semua penduduk Jakarta pergi mudik. Semua pekerja di Jakarta kembali ke kampungnya masing-masing untuk lebaran bersama keluarga. Baik para pekerja kasar, ojek online, hingga petinggi-petinggi perusahaan-pun banyak yang pergi mudik.
Aneh rasanya melihat Jl Jendral Sudirman, Jl MH Thamrin, Arteri Pondok Indah, daerah Fatmawati itu kosong. Hanya beberapa mobil dan motor saja yang lalu lalang, juga beberapa transportasi umum yang melintas tapi sepi penumpang juga. Inilah keajaiban kota Jakarta, warganya menetap tapi tetap punya kampungnya masing-masing. Merantau demi merintis rejeki untuk keluarga di kampung asalnya.
Merujuk pada Undang Undang tentang Ibu Kota Negara (IKN) yang mulai berlaku pada 15 Februari 2024, Jakarta memang sudah bukan lagi ibu kota negara. Meski status resminya menunggu Keputusan Presiden yang menetapkan hal itu. Dalam Pasal 41 disebutkan:
“Bahwa sejak ditetapkannya keppres pemindahan IKN ke Nusantara, ketentuan Pasal 3, Pasal 4 kecuali fungsi sebagai daerah otonom, dan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia dicabut dan dinyatakan tidak berlaku,”
Pada pasal yang sama ayat (2) Undang-Undang No. 21/2023 tertuang:
“Paling lama 2 (dua) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan, Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia diubah sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini.”
Dari hasil survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi dinyatakan bahwa ada peningkatan potensi pergerakan masyarakat pada Lebaran tahun ini, sebesar 71,7% dari penduduk Indonesia yang sebanyak 193 juta orang. Pernyataan ini dilengkapi oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, “Dari angka tersebut sebesar 14,6 persen atau 28,4 juta orang penduduk Jabodetabek akan melakukan perjalanan di masa mudik Lebaran 2024, hal ini mengindikasikan bahwa terdapat kecenderungan peningkatan minat masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran 2024 dibandingkan tahun 2023 sebesar 45,8 persen atau 123 juta orang.”
Maka tidak heran apabila kota Jakarta menjadi sesepi ini. Namun yang terjadi adalah kemacetan di daerah pinggir Jakarta, tepatnya pada hari raya lebaran. Seperti di daerah Ciputat, Pamulang, Depok, Bekasi, yang masih mengalami kemacetan. Hal ini terjadi karena banyak yang silaturahmi ke rumah-rumah yang di daerah tersebut, karena memang padat pemukiman. Belum lagi banyak warga Betawi yang kampungnya memang di Jakarta dan pinggir Jakarta, itulah salah satu penyebabnya.
Salah satu pemandangan jarang yang terlihat di jalanan Jakarta dua hari belakangan ini juga adalah pengguna sepeda motor yang menggunakan baju lebaran yang rapih dan terlihat baru. Senang rasanya melihat antusias mereka, menggunakan baju yang sangat proper, menunjukan kesiapan menyambut hari raya. Banyak ibu-ibu yang menggunakan dress panjang yang hampir mengenai jalanan. Juga banyak pengendara motor yang mengangkut lebih dari 1 penumpang, bisa berempat dalam satu motor karena mengajak anak-anaknya. Banyak juga yang konvoi dengan baju yang sama. Senang rasanya melihat semarak lebaran tahun ini, yang diharapkan bisa membawa banyak berkah bagi sesama.