Jakarta – Jelang puncak arus balik, pemerintah dan pihak kepolisian melakukan pendataan sejumlah titik rawan kecelakaan. Titik-titik ini tersebar di beberapa ruas tol, mulai Surabaya hingga Jakarta.
“Jadi kita sudah mendapatkan daerah-daerah rawan kecelakaan di tol, mulai dari Surabaya sampai dengan ke Jakarta,” kata Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan saat jumpa pers (11/4).
Untuk tol Trans Jawa, titik rawan dimulai dari KM 570, KM 429, dan KM 370 sampai KM 360. Jalan di situ rawan menjadi titik lelah yang biasa dialami para pemudik ketika melaju dari timur ke barat Pulau Jawa.
“Ini menjadi titik trouble spot, karena sering kejadian kecelakaan tunggal,” ujarnya.
Selain titik lelah, ada juga titik rawan kemacetan yang diakibatkan antrean masuk rest area dan beberapa kendaraan yang parkir di bahu jalan. Faktor itu kerap menjadi titik penyebab kemacetan yang harus dikelola dengan baik oleh petugas maupun pengguna jalan.
“Kemudian, di rest area juga pasti, kemudian kendaraan yang parkir di bahu jalan juga masih jadi perlambatan,” ujarnya.
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, yang juga hadir dalam kesempatan itu menyampaikan titik-titik rawan ketika memasuki daerah Semarang dan akses masuk Jakarta. Paslanya, di situ tersebut banyak jalur percabangan.
Bagi yang melakukan perjalan jauh dari timur ke barat, Budi pun mengimbau untuk para pengemudi, baik sopir mobil pribadi maupun sopir kendaraan umum, bisa mengambil opsi istirahat keluar di Cirebon atau Tegal.
“Karena jalannya lurus, tidak besar, dan monoton ya jadi titik lelah. Oleh karenanya sekali lagi kendaran pribadi harus hati-hati di situ. Kalau lelah berhenti masuk ke Cirebon atau Tegal dan sebagainya. Yang kendaraan umum juga demikian harus memikirkan keselamatan dari penumpang,” tandasnya.