California – Membersihkan gigi setelah menjalani prosedur jantung untuk fibrilasi atrium (AFib) dapat membantu mencegah kondisi ini terulang kembali. Demikianlah hasil sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of American Heart Association pada bulan April 2024. Hasil ini didapat setelah peneliti mendapati pengobatan penyakit gusi dapat meningkatkan prognosis AFib, suatu kondisi yang menyebabkan irama jantung tidak teratur.
“Banyak penelitian telah menunjukkan hubungan antara ukuran atrium kiri, adanya apnea tidur obstruktif, frekuensi episode fibrilasi atrium pada awal dan jenis kelamin, tetapi sekarang kita harus mempertimbangkan kesehatan gusi sebagai faktor risiko yang dapat dimodifikasi,” kata Bradley Serwer, seorang peneliti sekaligus ahli jantung di VitalSolution.
Tim peneliti juga menemukan bahwa, secara umum, orang yang mengalami kekambuhan AFib lebih besar kemungkinannya menderita penyakit gusi yang lebih parah. Faktor risiko terbesar kekambuhan AFib termasuk menderita penyakit gusi, berjenis kelamin perempuan, dan mengalami detak jantung tidak teratur selama lebih dari dua tahun.
“Tampaknya pasien dengan penyakit periodontal yang signifikan lebih rentan terhadap kekambuhan fibrilasi atrium setelah ablasi fibrilasi atrium,” jelas Paul Drury, ahli jantung dan direktur medis elektrofisiologi di Memorial Care Saddleback Medical Center, Laguna Hills, California, Amerika Serikat.
Meskipun penelitian ini dilakukan pada 228 orang, temuan ini menunjukkan bahwa penderita AFib dapat memperoleh manfaat dari pemeriksaan gigi rutin. Karena bagaimanapun, peradangan di mulut dapat berkontribusi terhadap perkembangan penyakit kronis lainnya.
“Perawatan penyakit periodontal meningkatkan kemungkinan terbebasnya fibrilasi atrium berulang setelah ablasi,” pungkas Drury.


