Vietnam – Truong My Lan (68), ketua pengembang real estate Van Thinh Phat Holdings Group, dijatuhi hukuman mati atas kasus penipuan keuangan senilai US$12,5 miliar. Kasus ini menjadi perhatian masyarakat, karena nilainya menjadi yang terbesar dalam sejarah Vietnam.
My Lan sendiri sejak awal pengusutan mengatakan dirinya tidak bersalah dalam perkara yang dituduhkan. Oleh karena itu ia memastikan bakal melakukan perlawanan sampai akhir. Bahkan sebelum putusan dijatuhkan, ia mengatakan akan mengajukan banding atas hukuman tersebut.
“Lan telah mengaku tidak bersalah atas tuduhan penggelapan dan penyuapan. Tentu saja dia akan mengajukan banding atas putusan tersebut,” kata salah satu pengacara Lan, Nguyen Huy Thiep.
Penipuan keuangan bukan satu-satunya pertimbangan pengadilan Vietnam menjatuhkan hukuman mati pada My Lan. Pasalnya, taipan wanita itu juga terlibat dalam tindak penyuapan dan pelanggaran aturan perbankan, yang masing-masing hukumannya 20 tahun penjara.
Vietnam menerapkan hukuman mati terutama atas pelanggaran kekerasan, tetapi juga atas kejahatan ekonomi. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Vietnam telah mengeksekusi ratusan narapidana, sebagian besar dengan suntikan mematikan.
Surat kabar Thanh Nien mengatakan bahwa 84 terdakwa dalam kasus ini menerima hukuman mulai dari masa percobaan selama tiga tahun hingga penjara seumur hidup. Di antara mereka adalah suami Lan, Eric Chu, seorang pengusaha asal Hong Kong, yang dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara, dan keponakannya yang dijatuhi hukuman 17 tahun penjara.