Medan – Pertarungan pemilihan kepala daerah 2024 semakin panas. Di Sumatra Utara Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sumut menyindir sosok yang dadakan jadi kader partai demi pencalonan sebagai kepala daerah.
Ketua Tim Penjaringan Calon Kepala Daerah DPD Partai Golkar Sumut Riza Fakhrumi Tahir menegaskan, pihaknya akan melakukan penjaringan untuk bakal calon kepala daerah baik Pilgub Sumut maupun pilkada kabupaten/kota mulai 9 hingga 23 April.
Ia menegaskan, Partai Golongan Karya Sumatra Utara masih menjagokan nama Ketua DPD Partai Golkar Sumut Musa Rajekshah alias Ijeck sebagai calon gubernur Sumut mendatang. Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) menyorongkan nama Bobby Nasution selain Ijeck di Pemilihan Umum Gubernur Sumut 2024. Namun, sejauh ini belum jelas siapa yang berposisi Gubernur siapa yang Wakil Gubernur.
Menurutnya, sosok yang akan diusung nantinya di Pilkada tentu yang diutamakan harus memenuhi kriteria di antaranya adalah kader Partai Golkar hingga pengabdian kepada Partai Golkar.
“Sumber rekruitmennya berasal dari internal dan di luar Partai Golkar. Penjaringan dilakukan di 34 wilayah di Sumut. Kami membantu DPP untuk mendapatkan calon kepala daerah yang punya kompetensi, integritas, elektabilitas baik yang berasal dari internal Golkar maupun eksternal,” kata dia, di Kantor DPD Partai Golkar Sumut, Medan.
Riza mengklaim hingga saat ini sosok yang paling memenuhi kriteria tersebut untuk diusung di Pilgub Sumut yakni Ijeck, yang juga menjabat Ketua DPD Partai Golkar Sumut.
“Pak Ijeck juga nantinya akan mendaftar. Apalagi Golkar sudah punya sukses story pada pileg dan pilpres. Di Sumut kita menang,” ungkapnya.
“Jangan ujug-ujug baru kemarin sore jadi kader Golkar, kemudian mendaftar dan mengaku sebagai orang Golkar. Kualifikasinya harus jelas, pengabdiannya kepada partai ini harus jelas, ” sindir Riza, tanpa menyebut nama tertentu.
Ia pun memastikan Bobby hanya mendapatkan penugasan dari DPP Partai Golkar, bukan rekomendasi untuk diusung maju Pilgub Sumut.
“Saya juga heran proses baru satu tahap dilaksanakan, kok sudah bicara diputuskan menjadi calon. Jadi tahapan itu masih panjang. Kok sudah mengklaim dapat dukungan. Itulah namanya politik.”
“Kemarin itu Bobby menangnya di situ (di lokasi pengumuman) di saat Pak Ijeck tidak ada. Secara persepsi publik, seakan-akan dia sudah dicalonkan oleh Partai Golkar, padahal belum,” tegasnya.
Sebelumnya, Bobby menyatakan tidak masalah jika DPD Golkar Sumut memang membantah berkaitan dengan Pilgub Sumut tersebut. Dia pun meminta maaf kepada DPD Golkar Sumut serta Ijeck.
“Ya kalau memang DPD Golkar Sumut menyatakan seperti itu, soalnya kemarin agak-agak ini ya, agak ya… statement sana sini. Tentunya malam takbiran ini, secara pribadi saya mohon maaf tentunya kepada DPD Golkar Sumut, kepada Bang Ijeck, kalau undangan itu menyinggung Golkar Sumut atau pun pribadi,” sebutnya.