Tangerang Selatan – Lebaran akan terasa hampa apabila tidak ditemani oleh makanan khas lebaran, mulai dari opor, ketupat sayur, hingga rendang. Semua menu itu tak boleh dilewati karena menjadi salah satu puncak acara dari lebaran. Santan menjadi salah satu bahan utama, yang membuat makanan menjadi jauh lebih gurih dan creamy. Santan sendiri terbuat dari daging kelapa tua yang diparut, yang lalu dicampur air dan diperas agar air kelapanya keluar. Semakin sedikit air yang diberikan, akan semakin kental santan tersebut, begitupula sebaliknya.
Walau ada santan yang instan dalam kemasan, namun pasti rasanya tidak seenak santan yang berasal langsung dari buah kelapa asli. Lantas pedagang kelapa langsung dipadati oleh pembeli, yang ingin memasak untuk hidangan lebaran kelak. “Harus pake santan dari kelapa asli dong, bikin opor jadi lebih enak, biar kumpul-kumpul makin seru,” ujar Dewi salah satu pembeli kelapa di daerah Cirendeu, Tangerang Selatan.
Padahal biasanya pedagang kelapa parut tak seramai itu, namun jelang lebaran ini langsung dipadati pembeli. Ini sebenarnya menjadi momentum yang sangat positif, menandakan kesiapan warga sambut lebaran. Di hari yang suci, 1 Syawal 1445 Hijriah, semua umat Muslim ingin memaknai lebaran lebih lagi, salah satunya ditunjukan dengan menyiapkan hidangan terbaik bagi keluarga dan tamu.
Setelah satu bulan berpuasa, memang sangat pas apabila langsung makan siang dengan santapan yang melezatkan. Rasanya semua perjuangan terbayarkan dengan makanan yang enak pula. Namun tetap harus berhati-hati dengan makanan yang disantap. Jangan berlebihan dan sesuaikan dengan porsi sehari-hari, jangan terlalu memaksakan karena kondisi tubuh masih belum terbiasa.
Apalagi konsumsi santan yang berlebihan akan berakibat pada kolesterol yang tinggi disusul dengan berat badan yang bertambah pula. Maka harus tetap diperhatikan pola konsumsi makanan saat lebaran, jangan sampai menjadi lebar-an!