Jawa Timur – Gunung Semeru yang ada di perbatasan Lumajang dengan Malang di Jawa Timur kembali mengalami erupsi pada Selasa (9/4) pagi pukul 06.17 WIB. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan mencapai 1.000 meter di atas puncak, atau sekitar 4.676 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal nampak bergerak ke arah utara dan timur laut. Erupsi kali ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 98 detik.
Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar lokasi Gunung Semeru dilarang beraktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Pasalnya ada potensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak. Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Mengingat situasi yang masih fluktuatif, semua aktivitas di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat harus dihentikan. Jalur tersebut merupakan jalur aliran lahar yang rawan. Dikhawatirkan bakal ada awan panas, guguran lava, dan lahar yang mengarah ke situ.
Sepanjang 2024 Gunung Semeru tercatat sudah meletus sebanyak 159 kali. Hingga hari ini Selasa, 9 April 2024, pukul 06.30 WIB, Gunung Semeru masih berstatus Siaga (Level III).