Washington – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menggelar pertemuan dengan komunitas muslim dan Arab Amerika di Gedung Putih. Hadir dalam pertemuan itu para dokter yang belum lama ini terlibat membantu pasien di Jalur Gaza. Wakil Presiden Kamala Harris dan penasehat keamanan nasional Jake Sullivan juga turut hadir.
Pertemuan tersebut merupakan pengganti buka puasa bersama yang biasanya didakan gedung putih saat bulan Ramadhan. Melalui acar ini, para undangan diharapkan memiliki kesempatan berdialog langsung dengan presiden terkait berbagi isu faktual, salah staunya kondisi di jalur Gaza yang masih memanas.
Sejumlah sumber mengatakan, Gedung Putih pada awalnya berencana untuk mengadakan buka puasa bersama pada Selasa (2/4) malam. Namun rencana berubah setelah sejumlah tamu muslim mengatakan bahwa mereka merasa tidak nyaman makan di Gedung Putih, sementara puluhan warga Palestina berada di ambang kelaparan. Selama berbulan-bulan, Gedung Putih telah berjuang dengan ketidakpuasan yang semakin meningkat dari sebagian pemilih Demokrat atas respons Presiden terhadap konflik di Timur Tengah.
Acara buka puasa bersama di Gedung Putih dimulai sejak masa pemerintahan Hillary Clinton. Akan tetapi, acara tahunan tersebut sempat tidak diadakan semasa pemerintahan Donald Trump setelah adanya larangan perjalanan dari tujuh negara mayoritas Muslim.
Pada tahun-tahun sebelumnya, pemerintahan Biden mengadakan perayaan Idul Fitri yang lebih besar untuk menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan. Namun perayaan tersebut tampaknya tidak akan diadakan pada tahun ini.