Kehadiran Rm Magnis Suseno dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) pada hari Selasa (2/4) mendapat perhatian banyak pihak. Saksi Ahli dari kubu pasangan Ganjar Pranowo- Mahfud MD ini dengan lugas memberikan paparan etik tentang bagaimana seharusnya seorang penguasa menggunakan kekuasaannya.
Dalam sebuah video yang viral di media sosial, Ustad Fahmi Salim melontarkan kritikan kepada para ulama Islam. Ia mempertanyakan, bagaimana mungkin seorang Romo bicara di MK tentang masalah besar yang sedang dihadapi bangsa ini, sementara para ulama Islam hanya terkesan diam. Seolah tidak ada masalah sama sekali.
“Saya malu ketika ada seorang Romo Katolik itu kemarin ngomong di depan MK. Itu bicara tentang etika. Dalam hati saya, dan saya tanya ke semua grup, yang di mana itu ada tokoh-tokoh Islam, ke mana ulama kita? Kenapa yang berani ngomong tentang etika itu orang Katolik? Enggak ada orang Islam bicara tentang itu (etika). Enggak ada tokoh ormas Islam, enggak ada ulama bicara tentang etika,” katanya.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini banyak orang muslim di Indonesia hanya bangga dengan status negara muslim terbesar. Padahal perilaku masyarakatnya hancur-hancuran karena mengabaikan etika.
“Kesaksian tokoh Katolik di sidang itu memalukan kita (umat muslim). Tiga calonnya semua umat muslim, dan yang dituduh melakukan juga muslim. Artinya apa? Itu sebenarnya tuduhan kepada kita semua. Cerminan kita. Disingkap bobroknya oleh orang di luar agama kita. Malu kita. Sementara ulama Islam tidak ada yang bersuara seperti itu,” lanjutnya.