Gorontalo – Hujan deras yang terus mengguyur Kecamatan Tolinggula, Gorontalo, sejak hari Minggu (7/4) sore menyebabkan air sungai Tolinggula meluap. Akibatnya, enam desa yang berada di sepanjang aliran sungai Tolinggula dilanda banjir. Ketinggian air bervariasi, mulai dari lutut hingga pinggang orang dewasa dan berarus deras.
“Banjir mulai menggenangi permukiman warga serta jalan lintas Sulawesi di wilayah ini sejak malam pukul 20.00 WITA,” kata Sadam Salihi, tokoh pemuda setempat.
Sadam bersama pemuda Karang Taruna serta pemerintah desa setempat segera melakukan komunikasi guna mengevakuasi warga yang terdampak.
“Kami berharap pemerintah daerah merespon kondisi ini dengan cepat mengingat potensi meluasnya banjir sangat mungkin terjadi karena curah hujan masih tinggi. Ketakutan warga pun nampak karena malam semakin larut dan ketinggian banjir terus naik,” katanya.
Selain menggenangi pemukiman, banjir juga dilaporkan menghanyutkan satu rumah semi permanen di Desa Tolite Jaya. Rumah yang hanyut terbawa banjir itu terpantau melewati Jembatan Otabiu di Desa Tolite Jaya sekitar pukul 20.58 WITA. Bersamanya nampak pula banyak material kayu dan harta benda milik warga yang terbawa arus air.
Desa Tolite Jaya merupakan salah satu desa dari enam desa yang terendam banjir di Kecamatan Tolinggula, yaitu Desa Limbato, Ilotunggula, Tolinggula Ulu, Tolinggula Tengah dan Molangga.
Proses evakuasi saat ini terus dilakukan, salah satunya menggunakan perahu-perahu kecil untuk menyelamatkan anak-anak dan lansia. Sementara penyisiran hanya dibantu penerangan lampu senter. Situasi makin genting, karena semakin malam ketinggian air terus bertambah.
Sadam berharap pemerintah daerah segera mengirimkan bantuan untuk membantu evakuasi warga. Apalagi wilayah Kecamatan Tolinggula cukup jauh dari pusat ibu kota kabupaten.
“Jarak tempuhnya mencapai lima hingga enam jam untuk dapat mencapai wilayah perbatasan ini,” pungkas Sadam.