Jakarta – Executive Committee PSSI dan Liga Indonesia Baru (LIB) selaku penyelenggara Liga1 memutuskan menunda laga ke-34 Liga 1. Alasannya, para pemain U-23 harus berangkat pemusatan latihan di Dubai jelang Piala Asia U-23 di Qatar yang berlangsung pertengahan April nanti.
Hal itu ditegaskan melalui surat PSSI dengan nomor 1367/UDN/815/III-2024 perihal surat penundaan Liga 1 2023/2024, tertanggal 30 Maret 2024.
Surat itu mengacu pada hasil keputusan pertemuan darurat Komite Eksekutif PSSI pada Sabtu, dan memastikan bahwa Liga 1 baru akan dilanjutkan setelah selesainya Piala Asia U-23 mendatang. Kondisi ini tentu merugikan tim, yang sebagian di antaranya sudah menyiapkan perjalanan maupun menggelar pertandingan kandang dengan biaya tidak sedikit.
“Berkenaan dengan hal tersebut di atas, PSSI meminta PT Liga Indonesia Baru untuk menerbitkan sirkular kepada tim peserta BRI Liga 1 tahun 2023/2024 dan pihak-pihak lainnya terkait penundaan tersebut,” demikian pernyataan PSSI dikutip dari laman resmi Liga Indonesia Baru.
PT LIB merespon keputusan tersebut, dengan merilis surat bernomor 428/LIB-COR/III/2024 perihal penundaan pelaksanaan lanjutan Liga 1, serta melakukan komunikasi langsung dengan pihak klub.
“Sebagai bentuk dukungan kepada timnas, maka LIB siap menjalankan keputusan tersebut. Dalam hal ini, kami langsung berkomunikasi dengan klub dan perubahan jadwal pekan ke-31 BRI Liga 1 2023/2024 akan disampaikan kemudian,” kata Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus.
Ferry pun berharap klub-klub peserta Liga 1 dapat memahami keputusan tersebut.
Dalam kolom online terbarunya Happy Wednesday, petinggi Persebaya Azrul Ananda menganggap semua hal ini terjadi karena banyak pihak berada “dalam tekanan”.
Menurut Azrul, Di bulan Ramadhan ini, semua sedang under pressure. Ketua Umum PSSI Erick Thohir sedang under pressure untuk memberikan yang terbaik untuk kebahagiaan masyarakat bola Indonesia.
STY sedang under pressure juga untuk meraih hasil terbaik. Mungkin, dia sedang under pressure untuk mempertahankan pekerjaan, dengan target-target yang mungkin sudah dibahas di PSSI.
Klub-klub Liga 1, sekarang, juga sedang under pressure. Liga sudah memasuki pekan ke-31 dari total 34. Hanya sisa empat pertandingan untuk menentukan nasib di akhir musim. Hampir semua klub sedang berusaha mati-matian dalam empat pertandingan sisa ini.
Ada yang mengejar empat besar untuk lolos Championship Series, ada yang mengejar posisi terbaik di klasemen. Ada juga yang –paling mengerikan– berusaha terhindar dari degradasi.
Maka, ada begitu banyak pemain yang tidak dilepas klub untuk mengikuti pemusatan latihan pada 1-11 April 2024. Setahu saya, hingga 30 Maret itu, 21 pemain tidak dilepas klubnya. Hanya sembilan yang akan berangkat. Ada yang terang-terangan mengirim surat. Ada yang jalan diskusi via teks atau telepon.
Memang, kalender U23 itu bukan kalender FIFA. Klub-klub tidak wajib melepas pemainnya. Tapi kita tidak usah munafik. Klub-klub sedang under pressure untuk meraih yang terbaik di sisa musim Liga 1 ini, yang hanya sisa empat pertandingan.
Apalagi, sebenarnya jadwal pertandingan pekan 31 hanya sisa beberapa hari. Hanya Senin sampai Kamis, 1-4 April. Setelah itu libur panjang untuk Idul Fitri, baru kembali bertanding di pertengahan April.
STY dan timnas mungkin punya alasan teknis kenapa TC 1-11 April. Namun andai ada komunikasi lebih baik, kenapa tidak menunggu setelah atau pada 4 April dimulai? Atau, pemain-pemain diberi waktu membela klubnya dulu di fase krusial liga pekan 31 ini, baru kemudian boleh bergabung. Toh ada yang tanggal 1 sudah selesai, tanggal 2 sudah selesai, dan tanggal 3 sudah selesai.
“Ketika semua sedang under pressure begini, memang kadang kita semua bisa agak mengabaikan common sense,” ungkap Azrul.