Jakarta – Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut pihaknya membuka kemungkinan akan melanjutkan kerja sama politik dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo dan Partai Hanura pada Pilkada serentak tahun ini.
Sebelumnya, PDIP bersama ketiga partai tersebut telah membentuk koalisi pada Pilpres 2024 dengan mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
“Kami terus membangun kerja sama dengan PPP, Perindo, dan Hanura. Apalagi secara psikologis, kami berempat ini adalah victim (korban),” kata Hasto di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.
Hasto lantas bercerita bagaimana kerja sama politik PDIP dengan tiga partai politik itu pada Pilpres 2024. Di mana, menurutnya kerja sama politik untuk mengusung Ganjar-Mahfud itu tercipta guna mewujudkan kepemimpinan yang mengedepankan supremasi hukum.
“Kami ingin mendorong agar republik ini dipimpin oleh orang yang memiliki rekam jejak yang baik, memiliki pengalaman yang luas, dan salah satu problematika yang kita hadapi sebagai bangsa itu adalah terkait dengan penegakan hukum,” ujar Hasto.
“Maka Ibu Megawati Soekarnoputri dengan dukungan Ketua Umum PPP, Perindo, dan Hanura akhirnya menetapkan Profesor Mahfud MD yang dikenal memiliki kompetensi dan juga integritas,” sambungnya.
Selain itu, diakui Hasto, mimpi kerja sama politik empat partai politik itu adalah untuk menjadikan TNI maupun Polri sebagai kekuatan pertahanan dan penegakan hukum di Indonesia.
Lagi-lagi, menurutnya mimpi-mimpi itu bisa diwujudkan melalui pasangan Ganjar-Mahfud.
“Tetapi semua cita-cita itu sekarang tinggal di angan-angan, karena ada oknum-oknum TNI dan Polri yang kemarin disalahgunakan, sehingga hanya mengabdi pada keluarga, mengabdi kepada orang per orang, bukan mengabdi kepada Merah-Putih,” kata Hasto.
“Karena tidak ada oknum TNI dan Polri yang ikut bergerak tanpa perintah atasan, tanpa perintah yang tertinggi,” sambungnya.