Nairobi – Ratusan dokter di Kenya melakukan aksi protes dengan turun ke jalan. Mereka menuntut perbaikan gaji dan lingkungan kerja yang lebih baik. Di sisi lain, akdi tersebut merupakan ungkapan ketidakpuasan mereka, karena menganggap pemerintah telah gagal melaksanakan perjanjian kerja yang disepakati pada tahun 2017 silam.
Sekretaris Jenderal Serikat Apoteker dan Dokter Gigi Praktisi Medis Kenya, Dr. Davji Bhimji, mengatakan aksi protes akan terus berlanjut sampai semua tuntutan dipenuhi.
“Tidak ada lagi yang akan kita rugikan, selain rantai kemiskinan dan kesusahan yang kita alami,” katanya.
Aksi para dokter ini telah menyebabkan ribuan warga Kenya tidak mendapatkan layanan kesehatan untuk sementara waktu. Menteri Kesehatan Susan Nakhumicha telah menginstruksikan dua rumah sakit rujukan terkemuka segera merekrut dokter guna menggantikan mereka yang ikut dalam aksi protes. Meski mendapat dokter pengganti, Susan memahami keputusannya tidak akan sepenuhnya menyelesaikan masalah. Maka ia berharap pemerintah bisa memberi solusi yang baik agar aksi protes segera berhenti.
“Saya sangat yakin para dokter tersebut tidak dapat menjalankan rumah sakit tersebut karena ketentuan tersebut sangat eksploitatif dan merendahkan,” katanya.
Di tempat terpisah, Kepala Pelayanan Publik Kenya, Felix Kosgei, telah bertemu pengurus serikat pekerja dan berbagai kementerian. Ia mengatakan pemerintah bersedia memenuhi tuntutan para dokter, tetapi hal itu harus dilakukan bertahap karena terkendala dana.