Jakarta – Richard Slayman, pasien gagal ginjal stadium akhir, berhasil menjalani transplantasi ginjal di Massachusetts Medical Hospital (MGH), Amerika Serikat. Operasi yang berlangsung selama empat jam tersebut sangat istimewa, karena ginjal yang ditranplantasikan adalah ginjal babi dan dilakukan pada pasien yang masih hidup.
Pihak rumah sakit mengatakan, ginjal babi yang digunakan untuk transplantasi sebelumnya telah diperbaiki secara genetic. Gen gen babi yang berbahaya dihilangkan dan ditambahkan gen manusia tertentu.
“Kami berharap pendekatan transplantasi ini dapat memberikan bantuan kepada jutaan pasien di seluruh dunia yang menderita gagal ginjal,” kata Dr Tatsuo Kawai, salah satu anggota tim yang melakukan operasi tersebut.
Tatsuo menambahkan bahwa saat ini kondisi Slayman sangat stabil. Diharapkan dalam beberapa hari mendatang sudah bisa meninggalkan rumah sakit untuk kembali ke rumah.
Menurut catatan medis, Slayman sebelumnya telah menerima transplantasi ginjal manusia pada tahun 2018. Sayangnya prosedur tersebut tidak berhasil, sehingga ia harus menjalani cuci darah. Pada akhirnya, Slayman setuju melakukan transplantasi ginjal babi. Bukan hanya sebagai cara untuk membantunya, tetapi juga sebagai cara memberikan harapan bagi ribuan orang yang membutuhkan transplantasi.
Pihak rumah sakit mengapresiasi kesuksesan transplantasi ini. Mereka menyebutnya sebagai tonggak penting dalam upaya menyediakan lebih banyak organ bagi pasien. Sebagai catatan, kekurangan organ adalah masalah kronis di seluruh dunia. Rumah sakit di Boston, Amerika Serikat, bahkan memiliki 1.400 pasien yang mengantri mendapatkan transplantasi ginjal.
“Pasokan organ yang melimpah akibat kemajuan teknologi ini mungkin akan sangat berguna untuk mencapai pemerataan kesehatan dan menawarkan solusi terbaik untuk gagal ginjal. Ini merupakan ginjal yang berfungsi dengan baik dan bisa dirasakan kepada semua pasien yang membutuhkan,” ujar Dr Winfred Williams, ahli nefrologi yang menangani Slayman.