Jakarta – Setelah pukul 11.22 WIB siang tadi diguncang gempa dengan magnitudo (M) 6,1, sore ini pantai barat Gresik dan Tuban diguncang gempa bumi lagi, Jumat (22/3) pukul 15.52 WIB. Menurut keterangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini berkekuatan 6,5 skala richter.
Episentrum gempa terdeteksi berasal dari 130 km arah timur laut Tuban dengan kedalaman sekitar 10 kilometer. Guncangannya dirasakan hingga ke Yogyakarta, Semarang, Blora, dan Surabaya.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan, gempa yang terjadi itu berjenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif di laut Jawa. Dari hasil analisis, gempa bumi yang terjadi memiliki mekanisme strike-slip atau pergerakan geser.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di laut Jawa. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” ujarnya.
“Masyarakat diimbau tetap tenang, tetap beraktivitas seperti biasa. Gempa ini tidak potensi tsunami. Tetap beraktivitas seperti biasa di pantai dan laut,” tambahnya.
Yayan Isro, seorang pria asal Tuban yang bekerja di Semarang menyampaikan, gempa itu terasa hingga di ibu kota provinsi Jawa Tengah yang berjarak 290 kilometer dari pusat gempa.
“Saya tinggal di Semarang. Getaran gempa cukup terasa di sini. Barusan telepon istri yang tinggal di Tuban, katanya gempa pertama yang terjadi tadi pagi tidak begitu terasa, namun gempa kedua cukup keras, sampai anak saya yang tengah tidur terbangun. Selanjutnya ada beberapa gempa susulan. Terakhir pukul 15.52 WIB. Untungnya tidak ada menimbulkan dampak signifikan pada bangunan,” kata Yayan.
Dari gempa pertama hingga gempa yang terjadi pada sore hari, terdapat setidaknya delapan kali aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M 5,3 dan terkecil M 3,2.