Jakarta – Finlandia kembali dinobatkan menjadi negara paling bahagia di dunia versi World Happiness Report untuk ketujuh kalinya berturut-turut. Capaian ini terasa sangat istimewa, karena Finlandia bukanlah salah satu negara yang dianggap memiliki ekonomi maju. Bahkan tingkat populasi nasionalnya jauh lebih sedikit dari kota New York, di Amerika Serikat.
Jika ditelaah lebih dalam, Finlandia mengungguli rata-rata negara dalam hal pendidikan, keseimbangan kehidupan kerja, kualitas lingkungan, hubungan sosial, keselamatan dan kepuasan hidup. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Better Life Index dari Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD). Bahkan angka harapan hidup di Finlandia rata-rata 82 tahun, dengan perincian 85 tahun untuk perempuan dan 79 tahun untuk laki-laki.
Jennifer De Paola, seorang peneliti di Universitas Helsinksi, mengatakan hubungan erat dengan alam dan keseimbangan kehidupan kerja yang sehat berkontribusi pada peringkat kebahagiaan.
“Masyarakat Finlandia dipenuhi dengan rasa percaya, kebebasan, dan otonomi tingkat tinggi,” katanya.
Masyarakat Finlandia, lanjutnya, memiliki pemahaman yang lebih mudah dipahami tentang definisi kehidupan yang sukses. Berbeda dengan negara-negara seperti Amerika Serikat yang menyamakan definisi kesuksesan dengan keuntungan finansial.
Hal yang sama diungkapkan Meri Larivaara, direktur urusan strategis di MIELI Mental Health Finlandia. Menurut Larivaara, sekalipun orang-orang di Finlandia bekerja keras, jam kerja mereka masuk akal. Dengan begitu mereka memiliki keseimbangan kehidupan kerja yang baik. Jadi hidup tidak hanya dihabiskan untuk mencari uang.
“Ini memberi Anda waktu untuk bersantai dalam kehidupan sehari-hari, dan memberi Anda waktu untuk mengurus diri sendiri,” kata Larivaara.
Lima negara dengan tingkat kebahagiaan tertingi dalam daftar tersebut adalah Finlandia, Denmark, Islandia, Swedia, dan Israel. Sementara lima negara peringkat terbawah adalah Kongo, Sierra Leone, Lesotho, Lebanon, dan Afghanistan.