Jakarta – Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Addiction mengungkapkan bahwa perokok cenderung memiliki lebih banyak lemak perut, terutama lemak visceral, daripada mereka yang tidak merokok. Lemak visceral adalah lemak yang mengelilingi organ dalam di perut dan dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, diabetes, stroke, dan demensia.
Dr German D Carrasquilla, peneliti dari Pusat Penelitian Metabolik Dasar NNF di Universitas Kopenhagen, menjelaskan temuan ini memperkuat pentingnya upaya untuk mencegah dan mengurangi kebiasaan merokok pada masyarakat umum. Mengurangi merokok sangat membantu mengurangi lemak visceral perut dan semua penyakit kronis yang terkait dengannya.
“Mengurangi satu risiko kesehatan utama dalam suatu populasi, secara tidak langsung, akan mengurangi risiko kesehatan besar lainnya,” katanya.
Sementara itu, penelitian lain menunjukkan paparan tembakau sebelum lahir dan mulai merokok pada masa kanak-kanak atau remaja dikaitkan dengan perkembangan diabetes tipe 2 di kemudian hari. Temuan ini dipresentasikan pada konferensi Epidemiologi dan Pencegahan Asosiasi Jantung Amerika: Sesi Ilmiah Gaya Hidup dan Kardiometabolik 2024. Penelitian menggunakan data dari hampir 476.000 orang dewasa di UK Biobank, yang menyimpan catatan medis dan gaya hidup setengah juta warga Inggris.
Para peneliti menemukan bahwa mereka yang mulai merokok di masa kanak-kanak memiliki risiko dua kali lipat terkena diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah merokok. Mereka yang mulai merokok saat remaja memiliki risiko 57 persen lebih tinggi, sedangkan yang memulai kebiasaan tersebut saat dewasa memiliki peningkatan risiko sebesar 33 persen.