Jakarta – Spesial, itulah satu kata yang menggambarkan bulan Ramadan tahun ini. Setiap bulan Ramadan pasti identik dengan takjil, makanan ringan yang biasanya berupa gorengan, lemper maupun minuman segar yang cocok dikonsumsi untuk membatalkan puasa. Hanya di bulan inilah tiba-tiba jalanan di sore hari menjadi sangat ramai, tiba-tiba orang yang biasanya tak berjualan menjadi berjualan, tiba-tiba orang yang biasa diam di rumah menjadi keluar untuk jajan. Itulah yang membuat bulan Ramadan yang tahun ini dimulai pada 12 Maret ini menjadi sangat spesial.
Sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, ada fenomena unik tahun ini, dimana ada Takjil War, antara teman-teman Muslim yang berpuasa dengan teman-teman non Islam (nonis) yang tidak berpuasa. Memang tak ada larangan bagi warga nonis untuk membeli takjil yang memang visualnya sangat melezatkan, walau tidak berpuasa snack saat sore hari pasti juga menjadi kebutuhan sehari-hari. Melalui berbagai media sosial, khususnya TikTok, X, dan Instagram banyak keluhan yang dialami oleh teman-teman Muslim yang merasa tersaingi karena jatah takjil mereka dihabiskan. Namun bukan menjadi sebuah kompetisi yang panas, namun justru menjadi bahan candaan yang sangat menyenangkan.
“Jam 3 di saat mereka lagi lemas-lemasnya, di situ kesempatan kami berburu takjil, salam saudaraku Muslim,” itulah isi konten di TikTok dari akun @pecintabiang.
“Aku yang nonis jam 15.00 udah berburu takjil duluan,” konten serupa dalam TikTok @meiliharianti26.
“Nonis di bulan puasa: Untukmu Agamamu, Takjilmu Takjilku,” dalam konten TikTok @itsmerry91.
Syukurnya, kolom komentar konten-konten di atas bukan menjadi ajang perdebatan, melainkan berisi komentar-komentar lucu dan saling menghargai satu sama lain. Rasanya adem banget lihatnya!
“Nonis berburu takjil yang star jam 3 sore , nah kita jam segitu mata lagi bekunang2, liat kecoa udah mirip kurma 😂”, ungkap salah satu pengguna TikTok @l.e.m.o.n_12.
Ada juga yang berkomentar seperti ini,” tiap liat video TikTok nonis berburu takjil gw merasa terhibur,adem liat ramadhan bawa kebahagiaan buat semua orang, terimakasih sudah ikut meramaikan, sehat² ya kalian semua, seru banget tinggal di Indonesia😭,” melalui akun TikTok @aranaf_.
Bahkan banyak juga yang membalas dengan lelucon dan mengatakan bahwa akan menggantikan telur paskah menjadi kinderjoy, ada pula yang mengatakan akan menghilangkan Pohon Natal.
Tidak ada yang tersakiti atau menjadi emosi dengan konten-konten ini, justru banyak yang menikmati dan menjadi terhibur. Inilah yang diharapkan terjadi di Indonesia yang memiliki keberagaman agama dan kebudayaan. Momen tahunan ini memang harus dimanfaatkan sebaik mungkin, bukan menjadi ajang perpecahan namun persatuan. Takjil menjadi salah satu bentuk persatuan yang bisa menyatukan perbedaan, semoga di kedepannya semakin banyak bentu persatuan lainnya, sehingga warga Indonesia bisa hidup berdampingan tanpa memikirkan perbedaan.