Demak – Ribuan warga dari sepuluh desa di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, terpaksa kembali mengungsi setelah tanggul Sungai Wulan kembali jebol. Peristiwa jebolnya tanggul ini terjadi pada hari Minggu (17/3) pukul 02.00 WIB. Selain menggenangi pemukiman warga, banjir juga memutus akses jalan sehingga banyak warga terisolir. Untuk sementara, warga mengungsi ke tempat-tempat yang dianggap aman. Di antaranya Balai Desa Kedungwaru Lor, Balai Desa Ketanjung, serta di bawah Jembatan Tanggulangin.
Hingga hari Minggu (17/3) pukul 09.00 WIB, genangan air sudah mencapai Jalur Pantura di Desa Wonorejo. Memanjang hingga depan Pasar Kecamatan Karanganyar. Sementara, titik lokasi terparah di depan pasar Karanganyar dengan genangan air di Jalur Pantura mencapai 50 sentimeter.
Kaur Bin Ops (KBO) Lantas Polres Demak, Ipda Djoko Prayitno mengatakan, genangan air terparah berada di jalur pantura Demak-Kudus tepatnya depan pasar Karanganyar.
“Kilometer 44 Karanganyar, tepatnya di Pasar Karanganyar di sana terjadi banjir akibat tanggul jebol,” katanya melalui pesan video pada hari Minggu (17/3).
Koordinator Lapangan Penguatan dan Peninggian Tanggul Sungai Wulan, Marsono, mengungkapkan bahwa debit air Sungai Wulan memang terus meningkat sebelum akhirnya jebol. Bahkan pada hari Sabtu (16/3) kemarin, sekitar pukul 24.00 WIB, air sudah mendekati ketinggian tanggul yang sudah ditinggikan dan diperkuat.
Saat ini Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak teru berupaya melakukan evakuasi warga yang menginginkan dievakuasi. Warga di daerah yang terisolir menjadi prioritas. Selain itu, BPBD juga menyiapkan dapur umum dan mengupayakan penyiapan kebutuhan para pengungsi, mulai dari tikar, kasur, selimut, obat-obatan, sembako, pakaian, serta air bersih.