Jakarta – John Barnett, whistleblower kasus skandal keamananan Boeing, meninggal dunia dalam truk miliknya yang diparkir di sebuah hotel wilayah Charles County, South Carolina, Amerika Serikat. Pihak kepolisian Charles Country mengatakan, pria yang pernah menjadi karyawan Boeing selama 32 tahun itu tewas karena luka tembak.
Kematian Barnett memunculkan spekulasi adanya konspirasi, sebab keberadaan Barnett di hotel itu dalam rangka memberikan kesaksian menentang Boeing. Apalagi pengacaranya, Robert Turkewitz dan Brian Knowles, menyebut Barnett dalam kondisi yang sangat bersemangat untuk melanjutkan hidup.
“Dia dalam semangat yang sangat baik dan sangat menantikan untuk meletakkan fase kehidupan ini di belakangnya dan melanjutkan hidup. Kami tidak melihat adanya indikasi bahwa ia akan mengakhiri hidupnya sendiri. Tidak ada yang bisa mempercayainya,” kata mereka, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Seperti diketahui, Barnett menuduh Boeing sengaja melengkapi pesawat dengan suku cadang yang rusak. Ia juga menyebutkan, Boeing dengan sengaja membiarkan penumpang di pesawat 787 Dreamliner tanpa oksigen jika sewaktu-waktu terjadi dekompresi mendadak.
Namun Boeing membantah klaim Barnett pada saat itu dan bersikeras bahwa mereka mematuhi standar keselamatan tertinggi. Perusahaan manukfatur pesawat asal AS itu juga saat ini sedang di bawah pengawasan ketat atas catatan keselamatannya yang buruk sehingga menyebabkan kecelakaan fatal pesawat Boeing 737 MAX pada 2018 dan 2019.
Meski membantah, Boeing harus menghadapi krisis besar-besaran terkait standar keselamatan dan kualitasnya. Produksinya telah dibatasi oleh regulator AS, yang menyebabkan penundaan pengiriman di seluruh industri kedirgantaraan.
Sementara itu, Boeing telah mengirimkan pernyataan turut berdukacita atas meninggalnya Barnett.
“Pikiran kami bersama keluarga dan kerabatnya,” kata pernyatan itu.