Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, Komisi Nasional (Komnas) Perempuan merilis Catatan Tahunan. Laporan yang dirilis pada hari Kamis, 7 Maret 2024, tersebut berisi kompilasi data kasus yang ditangani oleh lembaga pelayanan bagi perempuan korban kekerasan, baik yang dikelola oleh negara maupun inisiatif masyarakat.
“Secara umum, data kekerasan terhadap perempuan dari Komnas Perempuan, Lembaga Layanan dan Badan Peradilan Agama (Badilag) mengalami penurunan 55.920 kasus atau sekitar 12 persen dibanding tahun 2022 yaitu menjadi 401.975 dari 457.895,” ucap Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani di gedung Danareksa, Jakarta Pusat.
Walau terjadi penurunan kasus, jumlah itu hanya mencakup kasus-kasus yang tercatat karena adanya pelaporan. Ibarat gunung es, jumlah kasus yang terjadi di tengah masyarakat diyakini justru jauh lebih banyak.
Pelaku kekerasan seksual paling banyak dilakukan oleh orang-orang terdekat korban, seperti mantan pacar (550 kasus), pacar (462 kasus), dan suami (174 kasus). Kasus eksploitasi seksual juga mengalami peningkatan signifikan, dari sebelumnya 24 kasus menjadi 64 kasus. Hal tersebut menunjukkan perlunya tindakan lebih lanjut untuk melawan fenomena kasus eksploitasi seksual. Komnas perempuan mendapati adanya kebutuhan percepatan infrastruktur penyikapan sebagai langkah preventif, sebab perkembangan kasus kekerasan terhadap perempuan kini semakin kompleks.
“Penyikapan yang kami maksud adalah sebuah spektrum dari alas pencegahannya, perlindungannya, penegakan, dan juga pemulihan bagi korban, termasuk rehabilitasi bagi pelaku agar kejadian serupa tidak terulang,” tutup Andy.