Cirebpn – Banjir besar yang melanda sembilan kecamatan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, sejak hari Rabu (6/3) kemarin terus meluas. Tak hanya merendam sekitar rumah warga, banjir juga menyebabkan puluhan ribu orang terpaksa mengungsi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan penyebab banjir adalah meluapnya beberapa sungai di sekitar lokasi.
Saat meninjau lokasi banjir di Desa Jatiseeng, PJ Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan banjir disebabkan luapan sungai Ciputih, Ciberes, Pekik, dan Cisanggarung, Setiap tahun sata musim hujan tiba, banjir pasti terjadi. Namun kali ini salah satu yang terburuk..
Ia pun berjanji akan segera berkomunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membantu merevitalisasi sungai. Nantinya revitalisasi juga akan dilakukan pada sungai Cijerah, Cijurai, dan Singaraja.
“Kuncinya adalah normalisasi sungai dan revitalisasi tanggul-tanggul karena sudah berumur sudah tua. Kami minta PUPR prioritaskan kondisi ini agar segera diperbaiki,” kata Bey saat meninjau dapur umum di Desa Jatiseeng, Kabupaten Cirebon.
“Dengan tindakan ini, kami bertekad mengakhiri siklus banjir yang menghantui wilayah ini setiap tahunnya, serta memberi kesempatan bagi masyarakat untuk hidup dan beraktivitas normal tanpa rasa takut akan ancaman banjir,” imbuhnya.
Sementara itu, Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jawa Barat Hadi Rahmat menerangkan bahwa banjir merendam 20 tempat ibadah, 21 sekolah dan 923,5 hektare sawah. Adapun korban jiwa sampai saat ini berjumlah dua orang. Satu orang karena terpeleset, dan satu orang lainnya terkena sengatan listrik. Pemerintah daerah sendiri sudah menyalurkan bantuan logistik serta pendampingan kepada warga yang terdampak.