Jakarta – Kantor PDI Perjuangan mendadak penuh dengan kiriman karangan-karangan bunga sebagai bentuk dukungan, harapan, dan simpati atas situasi politik terkini pascamaraknya kecurangan Pemilu 2024.
Karangan bunga itu antara lain bertuliskan ‘Mendukung Ibu Mega Mengembalikan Reformasi – Kita Indonesia’, ‘Ibu Kembali kepada Rakyat – Alumni SMA Jakarta Bersatu’, ‘Aku Padamu Ibu Mega’, ‘Dukung Ibu Mega Lawan Pengkhianat Demokrasi’, ‘Mendukung Banteng Lawan Kecurangan TSM’, ‘Perjuangan Belum Selesai -Gerakan Alumni UI for NKRI.
Bunga-bunga lain berisi pesan, ‘Tegakkan Etika Bernegara, Kalahkan Syahwat Berkuasa -Top Gun’, ‘Kedaulatan Rakyat Dicopet, Mari Gulirkan Hak Angket’, ‘PDIP dan Megawati = Oposisi Ideal Melindungu Perempuan dari Rezim Otoritarianisme -Asian Muslim Action Network Indonesia’, ‘Kembali ke Jalan Membela yang Benar’, dan ‘PDIP Oposisi Yuk Bisa Yuk’.
Selain itu, satu bunga lain mencolok bertuliskan, ‘Ayo Bu Mega, Lawan Penjahat Bansos dan Demokrasi -Ronin Demokrasi’.
Pengamat komunikasi politik dan juga Direktur Lembaga Kajian Nusakom Pratama Ari Junaedi memaknai kiriman bunga itu sebagai dukungan pada perjuangan PDI Perjuangan menegakkan demokrasi.
Menurut Ari, tidak salah jika puluhan karangan bunga dari berbagai lapisan masyarakat itu dikirimkan ke PDI Perjuangan dan Megawati mengingat partai tersebut dan ketokohan Megawati sebagai simbol perlawanan wong cilik
Mengapa tidak ditujukan ke PPP yang notabene kantornya bersisian lokasinya dengan partai berlambang banteng itu, dimaknai Ari karena Megawati lekat dengan perjuangan penegakan demokrasi
“DNA Megawati itu oposisi terhadap pemerintahan ‘zalim’. Dulu Orde Baru dan kini rezim Jokowi. Masyarakat akan kecewa dan patah hati andai PDI Perjuangan berkompromi dengan kecurangan yang masif di Pemilu ini,” ungkap Ari Junaedi.