Jakarta – Dunia kedokteran Rusia terus mengembangkan teknik bedah plastik, temasuk dengan melibatkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Dengan demikian, pasien bisa mendapatkan gambaran tentang hasil yang akan diperoleh paskaoperasi.
Fakta itu disampaikan pakar bedah rekonstruksi Rusia MM. Efendiev dalam konferensi ilmiah internasional bertajuk ‘Peningkatan Efisiensi Layanan Kesehatan Melalui Pemanfaatan Terknologi Inovatif Rusia-Indoensia 2024’ di Jakarta, 4 Maret 2024.
Acara ini sekaligus menjadi sarana promosi pendidikan kesehatan dan budaya Rusia. Konferensi dibuka langsung oleh direktur Russian House Indonesia Victoria Vicman.
“Pemerintah Rusia sangat memperhatikan kualitas layanan medis. Maka, syarat pendirian klinik kecantikan sangat ketat. Meski begitu, jumlah klinik kecantikan di Rusia kini terus bertambah, metode yang digunakan pun beragam,” tambah Efendiev.
Sementara itu, ahli gizi dan pakar imunoditologi T.F. Arekhtyuk mengungkapkan bahwa dengan perkembangan teknologi, kini deteksi kesehatan dapat dilakukan melalui pemeriksaan DNA. Sebagai informasi, setiap orang memiliki kerentanan kesehatan yang berbeda menurut etnisitasnya.
Arekhtyuk menyatakan, dalam setiap kasus kesehatan, deteksi dini akan sangat menolong proses pengobatan.
“Misalnya orang Eropa yang berkulit putih cenderung mudah mengalami hyperpigmnetasi saat berada di bawah terik matahari. Tandanya, muncul bintik-bintik merah atau kecoklatan di kulit,” jelasmya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Rai Institute Fitness Conference Halim Chandra mempresentasikan kaitan gaya hidup sehat dengan umur. Ia mengatakan bahwa setelah seseorang berusia 50 tahun, kekuatan tubuhnya akan makin menurun.
“Hal ini adalah sesuatu yang alamiah. Tidak bisa dicegah, tetapi bisa diperlambat. Caranya dengan menerapkan gaya hidup sehat. Melakukan olahraga teratur, menjaga pola makan, dan istirahat yang cukup menjadi kuncinya,” jelasnya.
Selain menjaga diri dari dalam, menjaga penampilan pun harus dilakukan. Saat ini masyarakat semakin menyadari memiliki penampilan yang estetik sama pentingnya dengan memiliki tubuh sehat. Terkait hal itu, pendiri Stay Beauty Clinic Dr. Chandra Lohisto menjelaskan tren kecantikan yang ada di masyarakat.
“Ada persepsi yang berbeda jika kita bicara soal kecantikan. Tiap masyarakat punya standarnya masing-masing. Saat ini sudah berbagai layanan estetika kecantikan yang dapat dipilih sesuai preferensi pribasi,” ujarnya.
Pembicara lain dalam konferensi ini adalah pakar dermatologi dan bedah rekonstruksi K.M. Isakova, pakar rekayasa teknologi implant Marchenko Ekaterina Sergeevna, Kepala Departemen Rumah Sakit Klinis FMBA Moskow E.I. Nasyrova, serta spesialis restorasi fractal dan psikolog klinis SV Kolobova.
Sebagai tindak lanjut, para pakar kesehatan Rusia menyatakan sangat terbuka untuk bekerjasama dengan praktisi medis Indonesia. Bila ada ketertarikan serius, mereka siap mengundang tenaga medis Indonesia ke Rusia untuk belajar.