Jakarta – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Rachmat Gobel berpendapat bahwa sudah saatnya Indonesia menguasai teknologi pengolahan air laut menjadi air layak konsumsi. Pendapat tersbeut disampaikannya saat mengunjungi industri pengolahan air laut menjadi air minum di Turki dan Hungaria.
Setidaknya ada tiga alasan mengapa teknologi itu harus dimiliki.
“Pertama, Indonesia adalah negara kepulauan yang dikelilingi banyak laut, sehingga Indonesia memiliki kemudahan untuk mengelolanya. Kedua, banyak daerah terpencil yang kesulitan mendapatkan air bersih, khususnya di pulau-pulau kecil, daerah-daerah pantai, dan wilayah-wilayah kering. Ketiga, Indonesia menghadapi stunting dan kemiskinan yang membutuhkan solusi cepat dan mudah,” jelas Gobel melalui siaran persnya pada hari Jumat (1/3).
Teknologi pengolahan air laut memiliki banyak keuntungan. Di antaranya, lebih murah dan ramah lingkungan dibandingkan mengambil air dari tanah atau mata air. Dengan mengambil air laut, maka air tanah tidak terganggu, sebab air tanah dibutuhkan untuk penghijauan dan keseimbangan alam. Selain itu, tidak ada limbah yang dihasilkan dan pengoperasian alatnya menggunakan energi matahari. Bagi sektor pertanian, teknologi pengolahan air laut dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan irigasi karena biayanya lebih murah dibandingkan membangun waduk ataupun bendungan.
Rencananya, Gorontalo akan menjadi lokasi uji coba teknologi ini. Bila dinilai berhasil, penggunaannya akan diperluas ke daerah-daerah lain di Indoensia.
CEO at Hungarian Water Technology Corporation Adrian Kiss mengungkapkan bahwa mesin pengolah air tersebut sangat praktis untuk dibawa dan dipasang. Mesin ini dirakit dalam bentuk persegi panjang mirip kontainer, sehingga bisa dipasang berderet dan bertumpuk jika kapasitasnya lebih banyak.
“Juga ada ukuran mini yang mobile. Ini untuk kondisi bencana. Karena teknologi ini juga bisa digunakan untuk mengolah air sungai,” ujar Adrian.
Hingga saat ini, teknologi pengolah air laut ini telah diadopsi di berbagai negara di Eropa, Asia, Amerika, dan Afrika. Bahkan Filipina telah memiliki mesin pengolah air laut di 18 titik.