Padang – Puasa empat tahun itu akhirnya terbayarkan sudah. Semen Padang, klub asal Sumatra Barat tersebut kembali ke kompetisi teratas Liga Indonesia, Liga 1 untuk musim depan.
Semen Padang menjadi salah satu klub yang cukup familiar untuk para fans pencinta sepak bola Indonesia, terutama dari daerah Sumatra Barat.
Usia 43 tahun sejak 30 November 1980 menjadi bukti bahwa klub berjuluk Kabau Sirah ini adalah salah satu ‘tetua’ di Tanah Air, walau tidak sesepuh klub-klub perserikatan yang beberapa masih eksis hingga saat ini.
Terhitung sejak Indonesia terlepas dari hukuman FIFA pada Mei 2016, perjalanan Semen Padang di kompetisi Liga Indonesia bisa dikatakan naik turun.
Pada 2016, kala itu kompetisi teratas masih bernama Torabika Soccer Championship. Ajang yang dibuat untuk ‘pemanasan’ para klub sebelum mengikuti kompetisi sepak bola sesungguhnya. Di sini, Semen Padang masih ikut ambil bagian.
Lalu pada 2017, PSSI membuat Liga 1 bersama Gojek Traveloka. Akhir musim, Semen Padang harus turun kasta karena berada di peringkat ke-16 dengan raihan 35 poin dari 34 laga.
Pada 2018, Semen Padang keluar sebagai runner-up Liga 2 seusai dibungkam oleh PSS Sleman pada partai final dengan skor 2-0. Hasil tersebut membawa Kabau Sirah promosi ke Liga 1 2019.
Sayang seribu sayang, Semen Padang lagi-lagi gagal mempertahankan posisinya di Liga 1 setelah pada akhir musim 2019 berada di peringkat ke-17 dengan raihan 32 poin dari 34 laga dan harus terdegradasi ke Liga 2.
Setelahnya, Semen Padang tidak pernah kembali promosi ke Liga 1 dan berkutat cukup lama di Liga 2. Hingga pada akhirnya, puasa tersebut terbayarkan tuntas ajang Liga 2 2023/24.
Perjalanan Semen Padang di Liga 2 2023/24
Semen Padang berada di Grup 1 saat memulai ajang Liga 2 2023/24. Grup tersebut berisikan klub-klub yang berasal dari Pulau Sumatra, dan beberapa di antaranya cukup terkenal.
Mereka adalah PSMS Medan, Sriwijaya FC, PSPS Riau. Lalu ada Persiraja Banda Aceh, Sada Sumut FC dan PSDS Deli Serdang.
Berada di Grup 1, Semen Padang keluar sebagai yang teratas dengan raihan 27 poin dari 12 pertandingan.
Semen Padanga hanya kalah sekali, yakni saat bertandang ke Persiraja Banda Aceh dengan skor 0-1 pada 21 Oktober 2023.
Lolos dari fase grup, Semen Padang bergabung ke dalam Grup X pada babak 12 besar Liga 2 2023/24, bersama dengan Persiraja Banda Aceh, PSIM Yogyakarta dan PSMS Medan.
Di Grup X, anak asuh Delfi Adri tidak terkalahkan dengan meraih 10 poin dari enam laga. Kabau Sirah tercatat imbang empat kali dan menang dua kali serta berhak lolos ke semifinal.
Pada babak semifinal, Semen Padang bersua Malut United. Leg pertama yang berlangsung di Stadion Madya Gelora Bung Karno, DKI Jakarta, Minggu (25/2) berakhir dengan skor 1-1.
Lalu pada leg kedua yang berlangsung di GOR Haji Agus Salim, Kota Padang, berakhir dengan skor 1-0 untuk tuan rumah. Semen Padang pun lolos ke final Liga 2 2023/24 dengan agregat 2-1, dan mengunci satu tempat promosi ke Liga 1 musim depan.
Kekuatan Semen Padang
Terlepas dari solidnya permainan Semen Padang, salah satu kekuatan utama klub berjuluk Kabau Sirah ini adalah internal klubnya yang baik.
Andre Rosiade, politikus Partai Gerindra yang juga penasihat Semen Padang itu kerap membagi-bagikan bonus ratusan juta kepada klub. Hal itu terlihat beberapa kali dari lewat unggahan di akun Instagram pribadinya.
Kuatnya bonus yang diberikan oleh manajemen klub tentu saja membuat para pemain berantusias tinggi untuk meraih kemenangan di setiap pertandingan yang ada.
Terbaru, Andre bahkan mengatakan bahwa Capres terkuat 2024-2029 Prabowo Subianto akan memberikan Rp 1 miliar jika Semen Padang lolos ke Liga 1. Kini, para pemain dan ofisial Kabau Sirah pun hanya tinggal menunggu kucuran dari Jenderal Bintang 4 tersebut.
Bila bicara soal pemain, Semen Padang tak bisa lepas dari sosok Kenneth Ikechukwu. Pria asal Nigeria itu merupakan top skor klub dengan torehan 13 gol.
Beberapa pilar Semen Padang saat ini juga sebelumnya pernah membela klub-klub Liga 1, seperti kiper Fakhrurrazi Quba (eks MU), Agus Nova (eks RANS Nusantara FC), Fandi Utomo (eks Bhayangkara FC), Vivi Asrizal (eks PSM Makassar) serta Arsyad Yusgiantoro (eks Persik Kediri).