Jakarta – Erwin Nasution, seorang calon legislative (caleg) dari Dapil 4 kota Bandar Lampung, melaporkan oknum KPU Bandar Lampung berinisial FT ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) provinsi. Pasalnya, oknum tersebut penah menjanjikan bakal membantu meloloskan Erwin menjadi anggota DPRD dengan imbalan sejumlah uang.
Eryan Efendi, liaison officer Erwin asution, mengatakan pada bulan OKtober hingga November 2023 FT menemui Erwin. Dalam pertemuan itu, FT meminta uang Rp530 juta agar Erwin bisa menjadi anggota DPRD. Selain komisioner KPU, ada PPK dan Panwascam di Dapil tersebut juga ikut terlibat dan meminta uang.
Ia menambahkan, dari penelusuran di lapangan, ada caleg lain yang mengalami nasib serupa. Namun mereka belum melapor. Disinggung terkait bukti kesepakatan antara caleg dan penyelenggara Pemilu, ia mengatakan tidak ada kesepakatan tertulis, tapi saat negosiasi direkam.
“Tidak ada kalau tertulis tapi buktinya jelas dan terekam, bukti lain ada CCTV dan bukti Chat WhatsApp,” kata Eryan.
“Jadi selain ke FT itu, Ketua PPK Kedaton juga dapat Rp 130 juta, Ketua Panwascam Kedaton Rp 50 juta, dan Ketua Panwascam Way Halim Rp 50 juta. Kami percaya-percaya aja, karena abang kami ini juga baru pertama kali ini nyalon, dan memang belum tau apa-apa soal politik,” timpal Rizaki Abdillah, salah satu kerabat Erwin.
Menurut Abdillah, uang tersebut diserahkan para oknum tersebut sekitar bulan Januari 2024. Lokasi penyerahannya di sebuah obyek wisata di Kota Bandar Lampung. Nyatanya, berdasarkan real count KPU hingga Selasa (27/2), Erwin Nasution hanya meraih 1.580 suara dan berada di urutan kelima suara terbanyak di partainya.
Ketua Bawaslu Bandar Lampung Apriliwanda mengaku sudah menerima laporan tentang kejadian itu. Dalam waktu dekat, pihaknya akan memanggil semua pihak yang terlibat guna dimintai keterangannya.
“Segera akan kita panggil Ketua Panwascam Kedaton dan Way Halim itu, mungkin besok atau lusa,” ujar Ketua Bawaslu Bandar Lampung Apriliwanda.
“Kami belum tahu pasti kejadiannya karena laporannya langsung ke Provinsi bukan kota. Tapi karena ada sangkut pautnya dengan jajaran di kota, maka akan kita panggil Panwascamnya,” pungkasnya.