Montpellier – Warga kota Montpellier, Prancis, kini bisa menggunakan transportasi umum secara gratis. Kebijakan ini merupakan salah satu pemenuhan janji kampanye Michael Delafosse saat mencalonkan diri sebagai Wali Kota Montpellier pada tahun 2020 lalu. Setelah berhasil memenangkan pemilihan, Delafosse membayar janjinya.
Transportasi umum mulai digratiskan pada tahun 2020. Namun ini hanya berlaku selama akhir pekan. Pada tahun 2021, semua orang di bawah 18 tahun dan di atas 65 tahun bisa menggunakan transportasi umum secara gratis setiap hari. Akhirnya mulai 21 Desember 2023 kemarin, penggratisan setiap hari sudah bisa dinikmati semua warga Montpellier.
“Hal ini dapat mendorong masyarakat untuk mengurangi penggunaan mobil, terutama dengan harga bahan bakar saat ini,” kata Audrey Benezech (46), seorang manajer agen perjalanan.
Mulanya banyak yang skeptis dengan kebijakan transportasi umum gratis, terutama mengenai sumber pembiayaannya. Namun semua terjawab setelah pemerintah kota menerapkan skema kebijakan pajak transportasi baru. Kebijakan ini hanya menyasar perusahaan-perusahaan yang memiliki lebih dari sebelas pekerja. Sebagian pajak yang mereka bayarkan akan digunakan untuk membiayai pengadaan transportasi umum gratis.
CEO Simax, Miren Lafourcade, mengatakan pihaknya sangat mendukung program ini.
“Perusahaan kami dulunya berada di daerah dengan koneksi transportasi umum yang buruk. Makanya kami pindah ke lokasi ini, yang hanya berjarak 3 menit berjalan kaki dari halte trem. Akhirnya, pajak yang kami bayarkan digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Lafourcade.
Hingga akhir Februari 2024, dukungan perusahaan dan masyarakat terhadap program transportasi umum gratis terus meningkat.
“Sangat nyaman. Saya sekarang rutin menggunakan transportasi umum untuk berbelanja di pusat kota,” kata Claire Maurin, guru taman kanak-kanak berusia 40 tahun.
“Transportasi umum gratis adalah ide yang sangat bagus, apalagi bagi orang-orang seperti saya yang berpikir dua kali sebelum menghabiskan €50 untuk tiket bulanan. Padahal pendapatan kotor saya hanya €1.950 setiap bulan,” imbuh Rayene Chabbi, seorang pekerja yang setiap hari harus menggunakan bus untuk menuju tempat kerjanya.
Sejalan dengan itu, pemerintah kota berencana memperluas area layanan transportasi umum bus dan trem hingga ke pinggiran kota. Selanjutnya membangun jalur yang menghubungkan daerah-daerah pinggiran. Tujuannya agar warga pinggiranan kota tidak perlu menuju pusat kota terlebih dulu bila hendak ke pinggiran kota yang lain.