Jakarta – Pernyataan calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo untuk menggunakan hak angket guna menyelidiki dugaan kecurangan selama Pemilu 2024 langsung disambut calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan. Tak tanggung-tanggung, Anies mengklaim semua pihak di barisan Koaliasi perubahan menyetujui penggunaan hak angket.
“Kami ketemu dan membahas langkah-langkah dan kami solid. Karena itu saya sampaikan, ketika insiatif hak angket itu dilakukan, maka tiga partai ini siap ikut,” ujar Anies di Kantor Tim Hukum Nasional (THN) Anies-Muhaimin di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni mengungkapkan bahwa partainya sampai saat ini masih belum memutuskan sikap, apakah akan mendukung atau menolak hak angket. Keputusan soal itu sepenuhnya ditentukan oleh ketua umum partai politik, bukan oleh Anies. Pasalnya, hak angket adalah hak konstitusi yang bisa digunakan oleh anggota DPR saja. Namun untuk menggunakannya, para anggota dewan di Senayan akan menunggu keputusan dari Ketua Umum Partai, bukan dari calon presiden.
“Ya kalau calon presidennya bilang mendukung, tapi kalau ketum partainya enggak, kan kita enggak tahu. Kalau capres, para capres itu 01 dan 03 bicara tentang hak angket itu adalah ungkapan dari mereka-mereka, toh mereka bagian dari proses, (tapi) pemilik dari partai politik adalah masing-masing Ketua Umum. Nah, ketua umum belum sama sekali memerintahkan angket itu maju atau tidak,” ungkap Sahroni saat ditemui di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (22/2).
Sahroni menilai pernyataan Anies hanyalah sebatas ungkapan pemikiran pribadi. Hal itu disebabkan Anies masih meragukan hasil Pemilu.