London – Pemerintah Inggris merilis data bahwa produk domestik bruto (PDB) mengalami penyusutan sebesar 0,3 persen pada kuartal keempat tahun 2003. Hal ini menegaskan bahwa Inggris saat ini resmi mengalami resesi ekonomi. Tak lama setelah data tersebut dirilis, mata uang Inggris mengelami perlemahan terhadap Dollar Amerika Serikat dan Euro.
Office for National Statistics (ONS), kantor statistik nasional Inggris, menyebut penyusutan tersebut adalah yang terbesar sejak tahun 2021. Perekonomian nasional Inggris memang mengalami stagnasi selama dua tahun. Optimisme untuk bangkit sempat muncul ketika Bank of England memprediksi akan terjadi pemulihan pada awla tahun 2024. Namun yang terjadi sekarang justru sebaliknya.
“Semua sektor utama melemah pada kuartal ini, dengan manufaktur, konstruksi dan perdagangan grosir menjadi penghambat utama pertumbuhan,” ujar Direktur Kantor Statistik Nasional (ONS) Inggris Liz McKeown dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari CNN.
“Bisnis sudah tidak mempunyai ilusi mengenai kesulitan yang mereka hadapi, dan berita resesi menjadi peringatan bagi pemerintah Perdana Menteri Rishi Sunak. Ia harus menggunakan anggarannya dalam waktu kurang dari tiga minggu untuk menetapkan jalur yang jelas bagi pertumbuhan perusahaan dan perekonomian negara,” kata Alex Veitch, Director of Policy and Public Affair British Chambers of Commerce.
Dengan kondisi ini, maka janji Perdana Menteri Rishi Sunak untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi gagal. Sunak berjanji untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebagai salah satu janji utamanya kepada para pemilih tahun lalu. Suatu janji yang terlihat cukup logis, mengingat Partai Konservatif yang menunginya dan mendominasi politik Inggris selama hampir tujuh dekade terakhir, memiliki reputasi sebagai partai yang kompetensi di bidang ekonomi.
Melihat situasi yang terjadi sekarang, nampaknya Sunak telah gagal mewujudkan janjinya. Hal ini dapat berdampak buruk bagi partainya menjelang Pemilu. Di sisi lain, masyarakat kini justru lebih mempercayai Partai Buruh mampu memperbaiki perekonomian negara. Hasil berbagai jajak pendapat kian menegaskan hal tersebut.