Jakarta – Dewan Pers dan tiga pasangan capres-cawapres menggelar ‘Deklarasi Kemerdekaan Pers’ serta penandatanganan Komitmen Kemerdekaan Pers di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, pada hari Sabtu (10/1) malam. Deklarasi dihadiri oleh capres nomor urut 1 Anies Baswedan, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto diwakili oleh Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Rosan Roeslani, sedangkan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo hadir secara virtual dan juga diwakili oleh Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Arsjad Rasjid.
“Demokrasi akan tegak apabila pers dapat menjalankan peran dan fungsinya dengan bebas serta terhindar dari campur tangan pihak manapun, sebaliknya merupakan penanda goyah-nya demokrasi apabila pers menjadi terbelenggu represi dan kehilangan independensi,” kata Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu.
Oleh karena itu, lanjutnya, kemerdekaan pers adalah salah satu simbol reformasi serta lambang tegaknya demokrasi. Apalagi di tengah pesatnya erkembangan teknologi dan menjamurnya media sosial, ada banyak ruang bagi tumbuhnya informasi, disinformasi, maupun malainformasi.
“Situasi ini menantang pers untuk hadir sebagai penjernih dan satu-satunya rujukan informasi,” tuturnya.
Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo yang hadir secara virtual menyampaikan apresiasi kepada segenap insan pers yang telah memberitakan berbagai hal seputar kampanye dan pemilu, serta menyadari media punya peran penting dalam mengedukasi masyarakat.
“Terima kasih kepada media yang sudah meliput kami. Tentu begitu pentingnya suara media untuk bisa mengawal Pemilu ini. Saya juga tidak akan baperan kok dengan tulisan-tulisan yang dimunculkan. Yang penting tulisan itu bisa mengedukasi masyarakat,” tuturnya.