Jakarta – Mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif membuat cuitan terkait skandal dugaan korupsi tersebut. Dia menilai pengadaan jet tempur bekas yang dilakukan Indonesia-Qatar sudah janggal sejak awal.
“Pantas informasi pengadaan pesawat bekas ini seperti ditutup-tutupi,” tulis Laode dalam akun X yang sebelumnya bernama Twitter @LaodeMSyarif, Jumat, 9 Februari 2024.
Tak hanya Laode, antan penyidik KPK Novel Baswedan turut menyoroti skandal tersebut. Novel menilai dugaan itu merupakan korupsi yang serius jika benar terjadi.
“Kalau benar, ini kasus korupsi serius,” tulis Novel dalam akun X @nazaqistsha.
Calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto terseret skandal dugaan korupsi pengadaan pesawat jet tempur bekas Indonesia-Qatar yang kemudian viral di media sosial.
Skandal dugaan korupsi yang menyeret Prabowo bahkan sampai diberitakan di media asing. Karir politik calon presiden nomor urut dua itu pun disebut bisa terancam dengan dugaan ini.
Dugaan korupsi ini terendus karena adanya penggelembungan pembelian jet bekas. Qatar sejatinya menghargai satu pesawat keluaran 1990-an sampai 2007 dengan harga USD23 juta sampai USD35 juta.
Namun, Prabowo menyetujui harga di atas tawaran yakni USD66 juta untuk satu pesawat jet tua. Berdasarkan pemberitaan media asing itu, penggelembungan dana yang dilakukan berkaitan dengan pencapresan yang dilakukan Prabowo.
Saat ini, European Investigative Order (EIO) dikabarkan membuka penyelidikan dugaan korupsi oleh Prabowo Subianto. Demikian bunyi berita msn.com berjudul ‘Indonesia Prabowo Subianto EU Corruption Investigation’ itu.
Dikatakan, badan antikorupsi Eropa, The Group of States Against Corruption (GRECO), telah mengirimkan kawat ke Kedubes Amerika.
Kawat itu dikirimkan ke Jakarta, pada 25 Januari. Dalam kawat itu, tertulis EIO telah membuka penyelidikan terhadap perusahaan Ceko. Kawat itu merupakan bagian dari penyelidikan terhadap Qatar yang membeli pengaruh di antara anggota Parlemen Eropa.
Kabel tersebut meminta bantuan Departemen Luar Negeri AS dalam penyelidikan mereka terhadap dugaan korupsi di Kementerian Pertahanan Indonesia.