Jakarta – Tahun Baru Imlek diperkirakan sudah ada sejak abad ke-14 SM, ketika masa pemerintahan Dinasti Shang, dan asal-usulnya kaya akan legenda. Tionghoa menceritakan asal usulnya kembali ke pertempuran melawan monster yang disebut Nian – yang berarti “tahun” dalam bahasa China.
Nian akan tiba pada hari pertama tahun baru untuk meneror penduduk desa. Namun, penduduk desa menemukan bahwa Nian takut dengan suara keras, cahaya terang, dan warna merah.
Jadi setiap tahun baru, penduduk desa akan menggantung lentera merah untuk menakut-nakuti Nian dan menyalakan petasan juga. Nian tidak pernah terlihat lagi.
Dalam tradisi Tionghoa, setiap tahun lunar diwakili oleh salah satu dari 12 hewan dalam zodiak China: tikus, kerbau, harimau, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam jantan, anjing dan babi.
Setiap hewan terikat dengan elemen berbeda – logam, kayu, air, api, dan tanah. Mereka juga memiliki satu tahun yang didedikasikan untuk hewan berbeda setiap 12 tahun sekali, dalam satu siklus.
2024 menandai perubahan dari Tahun Kelinci Air ke Tahun Naga Kayu.
Tahun Naga Kayu hanya terjadi setiap 60 tahun sekali. Tahun Naga Kayu terbaru terjadi pada tahun 1964 dan, sebelum itu, pada tahun 1904.
Dipercayai bahwa orang yang lahir di bawah setiap tanda zodiak berelemen memiliki seperangkat ciri kepribadian unik yang memengaruhi kehidupan mereka.
Naga adalah hewan kelima dalam zodiak China. Dalam budaya Tionghoa, shio naga melambangkan keberuntungan, kekuatan, kesehatan, dan elemen laki-laki atau ‘yang’.
Orang-orang terkenal yang lahir pada Tahun Naga Kayu, antara lain
Pemimpin komunis China, Deng Xiaoping (22 Agustus 1904); Jack Ma, salah satu pendiri Alibaba Group, salah satu bisnis e-commerce terbesar di dunia (10 September 1964).
Seniman asal Spanyol Salvador Dali (11 Mei 1904) dan mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson (19 Juni 1964) juga lahir pada Tahun Naga Kayu.