Kiev – Rusia terus menggencarkan serangan ke wilayah Ukraina. Pada hari Kamis (8/2), pasukan Rusia dilaporkan menggempur kota Avdiivka dari segala arah. Wali Kota Avdiivka Vitaly Barabash mengatakan Rusia berulang kali menggempur kota industri yang ada di garis depan Ukraina ini sejak bulan Oktober 2023
“Musuh menyerang dari segala arah. Tidak ada satu pun wilayah di kota kami yang tenang. Mereka menyerbu dengan kekuatan yang sangat besar,” katanya seperti dikutip dari AFP.
Barabash mengatakan bahwa pasukan Rusia sebagian besar menggunakan artileri, serangan udara, dan infanteri dalam serangan tersebut. Ia menyebut pertempuran berlangsung sangat panas dan sulit.
“Kurang dari 950 penduduk tersisa dari perkiraan populasi sebelum perang yang berjumlah sekitar 33 ribu orang,” tambahnya.
Jika Rusia bisa merebut Avdiivka, maka hal itu bisa disebut sebagai kemenangan bagi Rusia. Hal ini juga bakal menjadi titik baru perubahan di garis depan. Namun banyak analis menilai penguasaan terhadap kota Avdiivka sia-sia, karena kota ini tidak memiliki nilai militer yang strategis.
Sementara itu, Komandan tentara Ukraina yang bertanggung jawab atas wilayah tersebut, Oleksandr Syrsky, mengunjungi pasukan Ukraina yang menahan pasukan Rusia di pinggiran Bakhmut dan memperingatkan serangan yang semakin meningkat.
“Situasinya tegang, memerlukan pemantauan terus-menerus terhadap situasi dan pengambilan keputusan segera di lapangan,” tutur Syrsky.
Ia menginformasikan bahwa pasukan Rusia menggunakan drone kamikaze dan peperangan elektronik bersama kelompok penyerang dengan perlindungan artileri untuk menerobos garis pertahanan Ukraina di luar Bakhmut. Pada malam sebelumnya, Rusia juga meluncurkan serangan drone lain yang dirancang Iran ke Ukraina. Namun sistem pertahanan udara Ukraina berhasil menjatuhkan 11 dari 17 drone.