Jakarta – Bulan Februari tahun ini dipenuhi oleh film-film lokal yang siap ditonton oleh penikmat film. Beberapa di antaranya adalah film Munkar, Agak Laen, Kereta Berdarah, Pasutri Gaje, Lampir, dan Kupu-Kupu Kertas. Satu film yang menarik perhatian adalah film Agak Laen, yang memang lain daripada lainnya. Saking uniknya film ini, dalam satu minggu penayangan berhasil meraih 2 juta penonton.
Tentu tidak asing mendengar judul dari film ini karena memang sebelumnya Agak Laen merupakan serial podcast yang cukup terkenal di kalangan anak muda. Di podcast ini terdiri dari empat komika yang sekaligus bermain di film Agak Laen. Bene Dion, peserta Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) tahun ketiga, bersama Oki Rengga. Lalu ada Boris Bokir, peserta SUCI tahun kedua, dan Indra Jegel pemenang SUCI Season 6. Mereka berempat rutin mempublikasikan podcast dengan nama “Agak Laen”.
Menggandeng Ernest Prakasa dan Dipa Andika sebagai produser film, podcast Agak Laen pindah haluan jadi film layar lebar. Produser film ini juga seorang komika dan pernah menggarap puluhan film komedi Indonesia. Maka sudah tak perlu diragukan tingkat kelucuan film Agak Laen ini. Sebenarnya film ini adalah film bergenre horor namun dikemas dalam konsep komedi.
Tayang perdana di tanggal 1 Februari, hingga hari ini pukul 12 siang, sudah ada 2.376.703 orang yang menontonnya. Ini merupakan suatu pencapaian yang luar biasa, film Indonesia bisa meraih penonton sebanyak itu dalam satu minggu. Dalam kolom komentar @pilem.agak.laen banyak juga yang mengatakan bahwa dirinya tidak kebagian tiket. Banyak juga yang melaporkan bahwa menonton di kursi paling bawah. Antusiasme masyarakat untuk menonton film ini sangat tinggi, karena film komedi masih terbilang jarang, kalah dengan film percintaan dan horor.
Konsep cerita yang unik, perihal membangun usaha rumah hantu. Tak berjalan mulus, karena terlalu seram, membuat seorang caleg yang bermain di wahana tersebut meninggal. Mereka harus melakukan beragam cara untuk menutupinya, dan ragam cerita-cerita yang benar-benar “Agak Laen”. Penayangan di waktu yang tepat juga jadi kunci keberhasilan film ini, kita tahu bahwa dari tanggal 8 Februari hingga tanggal 11 Februari adalah long weekend. Maka semakin luang waktu orang-orang, dan akan menonton film untuk mengisi kekosongan.
Film ini membuka lembaran baru yang baik di tahun 2024, semoga di tahun ini tren menonton film semakin meningkat. Dengan tren yang positif ini akan bawa banyak dampak terutama bagi kesejahteraan industri film Indonesia dan ekonomi kreatif Indonesia, agar bisa bersaing di kancah global.