Jakarta – Harga beras premium terus meroket saat libur Isra Miraj dan Cuti Bersama Imlek 2024. Di sejumlah pasar di Jakarta, harga beras jenis premium terpantau berkisar di angka Rp 15.000/kg.
Menurut keterangan sejumlah pedagang, harga beras, khususnya jenis premium, melonjak tinggi selama dua minggu terakhir.
Di Pasar Kebayoran Lama, seorang pedagang mengaku menjual harga beras premium di angka Rp 15.600/kg. Ia mengatakan hanya menjual jenis beras ini saja dan tidak menjual beras SPHP karena lebih diminati masyarakat.
Pedagang lain mengaku juga menjual beras di kisaran harga tersebut. Dia menjelaskan, harga beras naik sejak dua minggu lalu.
“Kalau beras per-kilo untuk jenis IR 64 (premium) harganya 15.800/kg. Rata-rata pedagang sekarang di angka segini menjualnya. Di kampung saja sudah Rp 15 ribu apalagi di Jakarta” terang pedagang tersebut yang enggan disebut namanya.
“IR 64 ini jenis Pulen. Sementara IR 42, jenis Pera, itu sekarang 15.700/kg. Buat jenis medium itu Rp 15.100/kg,” bebernya.
Dia mengatakan, bahwa kenaikan terjadi di tingkat distributor. Ia mengaku kenaikan menyebabkan dirinya menerima banyak keluhan dari pelanggan khususnya para pembeli langganan.
Namun, dia mengaku mencoba menjelaskan situasi itu terhadap para pembeli. Cara lainnya, dia mengaku harus menjual beras dengan harga rugi.
“Banyak banget yang ngeluh, kalau langganan itu pasti. Tapi kalau menaikkan langganan kan mereka kabur? jadinya kita tahan harga. Saya jual rugi,” tuturnya.
Menurut data Panel Harga Pangan milik Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Kamis (8/2) pukul 12.30 WIB, harga beras premium cenderung meningkat mulai akhir Januari sampai Februari.
Di DKI Jakarta, rata-rata harga beras meningkat dari harga Rp 15.100/kg (Januari) menjadi Rp 15.670/kg (Februari) di tingkat eceran. Sementara secara nasional, rata-rata harga beras premium berkisar di angka Rp 15.640/kg, dengan harga tertinggi berada di Papua Tengah (Rp 23.390) dan harga terendah di Gorontalo (Rp 14.520).