Jakarta – Keputusan pemerintah Amerika Serikat memblokir akses China pada chip canggih buatan Nvidia membuat pasar harus mencari produsen pengganti. Banyak konsumen kemudian mengalihkan pesanan ke Huawei. Bila berhasil dipenuhi, Huawei akan mengambil alih pasar Chip AI di China yang selama ini dikuasai Nvidia.
Namun situasi ini menjadi dilema bagi Huawei. Pasalnya Huawei hanya memiliki satu fasilitas pembuatan chip untuk memproduksi chip AI Ascend dan chip ponsel Kirin. Persoalannya, permintaan kedua chip itu sedang tinggi karena produk Huawei snagat laku di pasaran. Bahkan, seri Mate 60 Pro berhasil membawa Huawei kembali merajai pasar HP China di dua pekan pertama 2024.
Mate 60 Pro diminati karena menandai kebangkitan Huawei di pasar ponsel premium. Selain memiliki segudang fitur kelas atas dan kemampuan mengakses jaringan 5G, ponsel ini juga bisa digunakan melakukan panggilan satelit.
“Salah satu hal yang harus digarisbawahi pada akhir 2023 adalah kembalinya Huawei di 5 besar setelah 2 tahun absen. Ini bakal membuat kompetisi makin ketat karena brand lain tak akan sudi kehilangan posisi 5 besar,” kata Will Wong dari IDC Asia Pacific.
IDC mengatakan pendorong utama pertumbuhan penjualan ponsel di China adalah permintaan atas produk flagship. Menurut Counterpoint, pasar ponsel premium di China mengalami lonjakan sebesar 27% sepanjang 2023. Jika Huawei ke depan makin fokus untuk menggarap chip AI dan mengorbankan produksi ponsel premiumnya, kemungkinan besar posisinya di tangga ‘top 5’ akan pelan-pelan tergusur.