Jakarta – Konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi rumah tangga sepanjang tahun 2023 mengalami pertumbuhan 4,82 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai ini setara dengan 53,18 persen ekonomi nasional.
“Seluruh komponen pengeluaran tumbuh positif di tahun 2023. Komponen-komponen penyumbang utama dari PDB (Product Domestic Bruto), antara lain konsumsi rumah tangga, masih merupakan penyumbang utama PDB pada tahun 2023 dengan akumulasi kontribusi sebesar 82,51 persen,” tutur Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam Konferensi Pers BPS pada hari Senin (5/2).
Peningkatan konsumsi rumah tangga dapat dilihat dari makin maraknya kegiatan ekonomi yang terjadi di restoran dan hotel, terutama pada masa liburan sekolah, Natal, dan Tahun Baru. Selain itu ada juga peranan dari sektor transportasi dan komunikasi. Tren pembelian kendaraan juga masuk dalam kategori ini.
Komponen lain yang menopang ekonomi nasional selaama tahun 2023 adalah pertumbuhan nilai ekspor yang mencapai 1,32 persen. Hal ini terjadi terutama karena adanya peningkatan ekspor migas serta peningkatan jumlah kunjungan wisatawan asing.
Hal terakhir, ada juga peningkatan nilai belanja pemerintah yang tumbuh 2,95 persen dan konsumsi lembaga nonprofit (LNPRT) yang tumbuh 9,83 persen.
“Komponen LNPRT tumbuh tinggi sebesar 9,83 persen, karena adanya peningkatan aktivitas persiapan pemilu baik yang dilakukan oleh peserta maupun penyelenggara Pemilu,” tandasnya.