Jakarta – Bulutangkis dan tenis, dua olahraga yang kini cukup diminati oleh warga Indonesia. Sejak dahulu memang Indonesia dikenal sebagai negara yang melahirkan atlet bulutangkis hebat yang kerap membawa prestasi bagi Indonesia. Namun kini cabor tenis perlahan menggantikan eksistensi bulutangkis Indonesia.
Menjadi suatu momen yang sangat pas ketika di minggu yang sama, Indonesia sama-sama mengirimkan wakilnya untuk berlaga di Thailand. Bulutangkis pada ajang Princess Sirivannavari Thailand Masters 2024 dan tenis pada ajang Thailand Open 2024. Serupa namun tak sama, namun kini yang berbeda adalah prestasinya. Di bulutangkis tak ada satupun wakil dari Indonesia di babak final, sedangkan di tenis atlet muda Aldila Sutiadji menjuarai Thailand Open 2024 dengan pasangannya dari Jepang, Miyu Kato.
“Saya sangat senang bisa meraih gelar juara di sini. Pertandingan hari ini sangat sengit, tapi kami terus berjuang dan saling mendukung. Terima kasih kepada Miyu, tim pelatih, dan semua pihak yang telah mendukung kami,” ujar Aldila setelah memenangkan pertandingan melawan Jiang Xinyu/Hanyu Guo dari China. Aldila/Miyu berhasil menang tiga set tanpa balas; 6-4, 1-6, 10-7.
Kemenangan ini tentu menjadi optimisme tersendiri bagi Aldila yang memang tahun ini sudah mengagendakan untuk mengikuti perlombaan internasional lainnya. Ia akan melanjutkan permainanya ke WTA 500 Abu Dhabi, WTA 1000 Doha, dan WTA 1000 Abu Dhabi. Untuk Thailand Open sendiri masih di kelas WTA 250, namun kemenangan ini tentu menjadi modal untuk naik level di kelas atas lainnya. Tak hanya bagi dirinya juga modal semangat bagi atlet tenis Indonesia lainnya untuk terus berusaha agar bisa semakin dikenal masyarakat.
Lantas kembali ke judul, beda nasib yang dialami dua cabor kebangaan Indonesia ini. Bulutangkis Indonesia pulang kampung dengan tangan kosong, semua sudah gugur di babak semifinal. Rehan/Lisa, Bagas/Fikri, Ana/Tiwi gagal melaju ke final, harus akui kemenangan lawan. Bahkan ganda putra kebangaan Indonesia, Leo/Daniel yang baru saja mendapatkan juara di Indonesia Master 2024, sekaligus juara bertahan Thailand Master 2023, harus dikalahkan di babak 16 besar. Harus mengakui kemenangan tuan rumah yang secara peringkat jauh sekali dengan mereka.
Tentu masyarakat Indonesia akan sangat mendukung adanya pemerataan prestasi internasional dari beragam cabang olahraga yang memang dikembangkan di Indonesia. Bukan berarti karena bulutangkis sudah ‘menabung’ banyak prestasi sejak lama, membuat permainan semua atlet belakangan ini menurun. Dengan gelar juara dari cabang olahraga tenis, semoga bisa memotivasi bulutangkis Indonesia untuk kembali bermain gahar dan ditakuti negara lain. Tak lupa juga untuk dukung petenis Indonesia lain, seperti Muhammad Rifqi, Christopher Rungkat, David Agung, Anthony Barki, Beatrice Gumulya, Fitriana Sabrina, dan atlet lainnya.
Sudah saatnya untuk bangkit dari keterpurukan dan mempertahankan apa yang sudah dicapai. Perhatian khusus dari pelatnas jadi kunci penting, tentu ditambah dukungan dari masyarakat Indonesia. Agar sektor olahraga Indonesia kian maju dan ditakuti negara lain, jadi lawan yang garang di lapangan.