Jakarta – Calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pramowo menekankan perlunya memberikan contoh yang baik dalam berpolitik, memastikan demokrasi berjalan baik, dan pemimpin yang memiliki integritas tanpa konflik kepentingan.
Hal itu disampaikan Ganjar dalam debat terakhir Capres Pemilu 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (4/2/2024).“Tentu saja dalam politik kali ini itu mesti diberikan contoh, demokrasinya harus lebih baik, demokratisasi berjalan baik, kemudian contoh teladan pemimpin yang juga baik, dan tidak ada konflik kepentingan, seperti Pak Mahfud contohkan, dia mundur, agar ini membangun integritas yang baik,” papar Ganjar.
Ganjar mengakui keluhan yang muncul dari budayawan, seperti Gus Mus, cendekiawan dan guru besar filsafat moral, Romo Franz Magnis, ormas Muhamadiyah, serta keresahan dari kampus-kampus.
Mereka menyoroti pentingnya menjaga nilai-nilai Indonesia dan demokrasi yang harus sesuai dengan koridor yang baik.
“Dan tentu saja keresahan yang muncul baik dari Gus Mus, Muhammadiyah, Romo Magnis, Gunawan M, serta kampus-kampus mesti jadi catatan kita bersama, bahwa kita dalam konteks berindonesia, berbudaya, semua dalam koridor yang baik,” tegas Ganjar.
Ganjar juga mengingatkan bahwa mendengarkan suara rakyat langsung adalah prioritas utama mereka, sambil menegaskan bahwa jabatan hanyalah mandat, bukan hak istimewa.
“Dan tentu kenapa ini mesti kita lakukan, karena itulah suara-suara rakyat yang kamu dengarkan oleh Ganjar-Mahfud ketika kami tidur di rumah penduduk, ketika kami mendengarkan mereka dan mereka membuka seluruh unek-uneknya. Itulah kenapa kami sampaikan ‘Tuanku adalah rakyat, jabatan ini hanyalah mandat’,” pungkas Ganjar.