Jakarta – Calon Presiden atau Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menginginkan pengembangan industri gawai lokal dan penguatan BUMN seperti PT Len untuk mensubstitusi impor.
Hal itu disampaikan Ganjar pada momen Debat Kelima Capres, pada Minggu (4/2/2024).Dia merespon pernyataan yang dilontarkan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mengenai langkah strategis mencapai kedaulatan teknologi di tengah banjir impor ponsel.
Terlebih lagi, ungkap Ganjar yang menyinggung nilai impor ponsel telah menembus kisaran Rp30 triliun pada tahun lalu, bisa dimanfaatkan untuk pasar pabrikan lokal.
Capres yang berpasangan dengan Mahfud MD ini menguak bahwa sebenarnya Indonesia telah memiliki industri ponsel secara lokal. Bahkan, pabriknya berada di Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
Hanya saja, butuh kebijakan dan langkah konkret untuk memperkuat industri lokal tersebut.
“Kita punya industri swasta untuk gadget, pabriknya ada di Semarang, harganya terjangkau lebih murah. Kalau itu bisa masuk e-katalog kita, sebenarnya maka kita bisa membantu dia (investor swasta),” ujar Ganjar.
Selain e-katalog Ganjar juga menawarkan opsi untuk menugaskan PT Len (Industri) untuk mengembangkan ponsel.
Bahkan dia mengingatkan, dulu pernah ada rencana pembuatan satu komputer, satu laptop dengan maksimum harga Rp1 juta.
PT Len Industri sendiri merupakan badan usaha milik negara yang bergerak di bidang produksi peralatan elektronik.
“Sayang kalau ini tidak bisa kita pastikan tanpa penugasan dari pemerintah, maka persoalan ini tidak akan pernah selesai,” paparnya.
Ditambahkan Ganjar, jika opsi-opsi tersebut tidak dilakukan, maka pilihannya adalah bergandengan tangan dengan industri yang ada di luar dengan brand-brand internasional, tetapi dengan syarat membangun pabriknya di Indonesia.
Ganjar menyontohkan komparasi tersebut pernah dilakukan oleh negara India. Sehingga India mendapatkan transformasi pengetahuannya, teknologinya semua bisa dilakukan dan negara akan mendapatkan nilai tambah.
“Kita bisa melakukan tindakan-tindakan untuk mencapai kemandirian, sehingga kelak kemudian kita tidak selalu bergantung,” tegasnya.