Jakarta – Chef senior Yongki Gunawan berbagi pengetahuan tentang pangsit serta cara membuat makanan yang selalu disajikan pada perayaan tahun baru Imlek tersebut.
Dalam acara yang berlangsung di Mal Ciputra Jakarta, juru masak itu menjelaskan bahwa masyarakat Tionghoa menjadikan perayaan Imlek sebagai momentum untuk mempererat hubungan, salah satunya dengan membuat pangsit bersama keluarga.
“Makanan ini bisa diartikan sebagai ucapan selamat tahun baru dalam budaya Tionghoa,” katanya.
Ia menuturkan bahwa pangsit sudah ada pada masa Dinasti Han dan ketika itu pangsit biasa disajikan pada malam tahun baru.
“Namun, ketika masa Dinasti Ming, makanan ini tidak lagi dijadikan menu makan malam, melainkan untuk dijadikan menu pagi hari,” katanya.
Cara membuat pangsit
Chef Yongki menyampaikan bahwa isi pangsit utamanya terdiri atas daging ayam dan udang cacah.
Untuk membuatnya, pertama campurkan hingga merata sebanyak 200 gram daging ayam cacah, 200 gram udang cacah, 30 gram irisan daun bawang, dan 30 gram bawang goreng.
Selanjutnya, tambahkan 10 gram garam, 5 gram bumbu masak, 3 gram merica, 30 gram gula pasir, satu telur ayam, 50 gram sagu, dan 3 gram bubuk ngohiong kemudian aduk-aduk sampai tercampur rata.Sesudah semua bahan tercampur rata, tambahkan 15 gram bawang putih halus, 35 gram minyak wijen, dan 30 gram ebi halus lalu aduk-aduk lagi sampai merata.
Kemudian, ambil isian secukupnya dan bungkus menggunakan kulit pangsit bulat yang sudah disiapkan.
“Dumpling ini tidak boleh ada yang bolong,” kata Chef Yongki
Chef Yongki menyampaikan bahwa pangsit bisa digoreng, direbus, maupun dikukus.
“Cara memasaknya bisa dilakukan dengan cara goreng, rebus, ataupun kukus. Hanya saja, untuk siomay tidak boleh direbus maupun digoreng, hanya boleh dikukus,” ia menjelaskan.
Pangsit goreng, rebus, maupun kukus dapat dinikmati bersama keluarga pada malam perayaan tahun baru Imlek. (ANT)