Jakarta – Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan sekaligus Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri mengingatkan jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), dan Aparatur Sipil Negara (ASN) agar bersikap netral serta tidak mengintimidasi rakyat, menjelang Pilpres 2024.
Pada Pilpres 2024, PDI Perjuangan bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) mengusung pasangan Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Mahfud MD berkontestasi pada Pilpres 2024, yang akan digelar pada 14 Februari mendatang.“Setiap warga negara mempunyai hak yang sama di mata hukum. Hei, Polisi jangan lagi intimidasi rakyat. Hei, tentara jangan lagi intimidasi rakyatku,” kata Megawati saat berorasi pada ‘Hajatan Rakyat, Konser Salam M3tal, 03 Menang Total’ di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Sabtu (3/2/2024).
Di hadapan ratusan ribu pendukungnya, Megawati mengaku sedih menyaksikan kekuasaan digunakan untuk mengintimidasi rakyat Indonesia. Padahal, kata dia, rakyat memiliki hak yang sama untuk menentukan pilihan dan dilindungi undang-undang.
Megawati mengatakan, PDI Perjuangan adalah partai politik (parpol) yang sah di Indonesia. Artinya, PDI Perjuangan diizinkan untuk mengikuti Pemilu.
“Ini adalah hak rakyat, bukan kepunyaan kalian. Mulai hari ini saya tidak mau dengar lagi. Emangnya polisi itu siapa, ya? Jangan sok aksi loh eh..eh. Panglima itu siapa?” ujar Megawati.
Megawati kemudian mengajak rakyat memukul untuk 10 ribu kentongan sebagai simbolisasi bentuk kewaspadaan money politic dan intimidasi di tengah masyarakat menjelang Pilpres 2024.
“Marilah kita secara simbolis, secara serentak memukul 10 ribu kentongan untuk meningkatkan kepwasapadan nasional, untuk negara kita tetap berdaulat dan merdeka. Merdeka, Merdeka, Merdeka. Menang, Menang, Menang,” pekik Megawati.