Jakarta – Co-Captain Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN), Thomas Lembong atau Tom Lembong, mengatakan mundurnya cawapres nomor urut 3 Mahfud Md dari Menko Polhukam merupakan tindakan beretika. Tom menyebut menteri lain yang ikut berkampanye seharusnya mengikuti langkah Mahfud untuk mundur dari kabinet.
“Jadi saya bukannya mengkritik langkah Pak Mahfud untuk mundur yaitu sebenernya sangat beretika, harusnya bukan hanya beliau tapi semua menteri-menteri yang berkampanye ya apalagi nyalon itu memang harusnya mundur,” kata Tom Lembong di Hotel Millennium Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Tom mengatakan para menteri yang ikut berkampanye harus mundur untuk menjaga netralitas instansi. Menurutnya, ada risiko dari aspek netralitas lembaga pemerintah jika menteri ikut kampanye tak mundur.
“Ya untuk menjaga netralitas instansi. Jadi, kan secara moral secara etika ya dan secara hukum yang benar adalah instansi pemerintah harus netral. Sementara kan menteri-menteri itu memegang portfolio-portfolio yang sangat besar, sarana dan kuasanya atas ekonomi ya jadi risiko perilaku kampanye yang tidak patut dari segi netralitas lembaga pemerintah ya,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menandatangani Keppres pemberhentian Mahfud Md sebagai Menko Polhukam. Jokowi menandatangani Keppres itu hari ini.
“Pada hari ini, Jumat, 2 Februari 2024, Presiden telah menandatangani Keppres No 20/P Tahun 2024, yang berisi pemberhentian dengan hormat Bp. Mahfud Md sebagai Menko Polhukam,” ujar Koordinator Staf Presiden Ari Dwipayana kepada wartawan, Jumat (2/2).
Jokowi telah menentukan pengganti Mahfud. Ia adalah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Tito akan menjabat Plt Menko Polhukam sampai adanya Menko Polhukam definitif.
“Penunjukan Bapak Tito Karnavian sebagai Pelaksana Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab Menko Polhukam Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024 sampai adanya Menko Polhukam definitif,” jelasnya.