Yokkaichi – Bulan Januari-Februari pelajar di Jepang memasuki periode ujian masuk untuk sekolah. Sedikit berbeda dengan Indonesia yang biasa dimulai di bulan Maret – April sebelum masuk sekolah di bulan Juni – Juli. Uniknya saat masa ujian masuk sekolah ini, semua pelajar yang ingin mendaftar sekolah memiliki akses gratis untuk menggunakan kereta api.
“Sebagai dukungan bagi mereka yang mengikuti ujian masuk sekolah menengah, kami akan mengadakan ‘Kampanye Dukungan Ujian Masuk Sekolah Menengah’ kami menawarkan ongkos pulang pergi gratis pada hari ujian masuk. Saat menaiki kereta, harap tunjukkan tiket ujian Anda di gerbang tiket untuk naik atau turun. Kami akan memberikan Anda izin ujian masuk sekolah menengah yang telah didoakan,” itulah tulisan di papan pengumuman beberapa stasiun di Yokkaichi dan di laman resmi perusahaan kereta.Akses ini nyata diberikan di salah satu kota kecil di Jepang, Yokkaichi. Kota ini memang jauh dari pusat kota seperti Tokyo atau Kyoto, namun walau di kota kecil transportasi umum yang melayani mobilitas penduduk tetap bagus bahkan memberikan banyak akses bagi pelajar. Perusahaan Kereta Api Yokkaichi Asunarou dengan penuh antusias menyambut pelajar yang akan melakukan ujian masuk. Hal ini dilakukan guna mengurangi kekhawatiran pelajar di hari mereka melakukan ujian. Tanpa perlu rasa takut terlambat, terkena kemacetan, atau hal-hal lain yang sudah terjamin ketika menggunakan kereta api ini.
Pelajar yang sekaligus mendaftar ke sekolah baru hanya perlu menunjukan kartu ujian yang resmi dan memang dimiliki olehnya. Setelah menunjukan kartu tersebut, petugas akan mengizinkan menggunakan kereta tanpa perlu membayar satu yen pun. Pelajar akan mendapatkan Rail Pass yang dilengkapi dengan doa pula, agar bisa lolos ujian tes masuk ke Sekolah Menengah Atas. Maka dengan melihat Rail Pass tersebut bisa menjadi penyemangat serta motivasi untuk berusaha yang terbaik guna hasil yang terbaik pula bagi setiap pelajarnya.
Pembagian tiket gratis ini sudah dilakukan sejak 2019, dan masih dilakukan sampai sekarang. Hal ini dilakukan karena memang memberikan dampak baik bagi pelajar serta sekolah-sekolah. Apalagi pemerintah Jepang yang memang sangat mendukung edukasi dan pendidikan, sehingga semua aspek mengenai pelajar sekolah pasti diperhatikan secara mendalam. Hal-hal kecil seperti ini sebenarnya mudah untuk diterapkan di Indonesia, namun sayangnya belum ada kesadaran yang tinggi untuk melakukan tindakan ini. Semoga suatu saat Indonesia bisa mencontoh apa yang dilakukan Jepang ini.