Jakarta – Bank Indonesia (BI) merilis Laporan Perekonomian Indonesia 2023 dengan judul Sinergi Memperkuat Ketahanan dan kebangkitan Ekonomi Nasional. Menurut Gubuernur BI Perry Warjiyo, laporan ini merupakan wujud transparansi publik sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 58 Undang-undang Bank Indonesia.
“Laporan Perekonomian Indonesia ini, sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang, memuat evaluasi kinerja dan kebijakan Bank Indonesia di tahun 2023 serta proses perekonomian dan arah kebijakan Bank Indonesia di tahun 2024,” katanya.
Perry menyampaikan ada tiga pesan terkait kinerja perekonomian Indonesia di tahun 2023. Pertama, mensyukuri kinerja tahun 2023, sekaligus optimistis atas prospek tahun 2024 tanpa menurunkan kewaspadaan.
Kedua, komitmen BI untuk melakukan bauran kebijakan harus terus dilakukan dan diperkuat. Ketiga, terus melakukan memperkuat koordinasi, sinergi, serta kolaborasi dengan pemerintah, KSSK, dengan asosiasi termasuk juga asosiasi sistem pembayaran, Perbanas serta dunia usaha.
Ketiga pesan di atas merupakan landasan bagi BI merumuskan kebijakan yang akan diambil pada tahun 2024 ini.
“Undang-undang memberikan independensi kepada Bank Indonesia untuk merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, makro-prudensial sistem pembayaran untuk mwndukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” tambahnya.
Setiap kebijakan nantinya akan dievaluasi secara berkala sehingga pelaksanaan program kerja bisa terus berjalan secara konsisten. Perry lebih lanjut menekankan bahwa koordinasi dan transparansi kepada publik merupakan komitmen BI untuk mencapai kredibilitas kebijakan, independensi, koordinasi, dan transparasi.