Jakarta – Rumah produksi MD Pictures merilis “first look” film garapan Kimo Stamboel “Badarawuhi di Desa Penari”.
Sutradara Kimo Stamboel mengatakan, video berdurasi hampir dua menit itu memperlihatkan karakter Badarawuhi yang tampil kurang dari semenit untuk menciptakan rasa penasaran penonton dan memainkan imajinasi tentang apa yang akan terjadi pada film ini.
“Kita masih belum kasih tahu apa-apa, kita hanya memberikan sebuah look pertama kali, kita juga tidak bercerita mengenai apa-apa biarkan penonton yang menilai ini mengenai apa,” kata Kimo dalam konferensi pers film “Badarawuhi di Desa Penari” di Jakarta, Senin.
Kimo mengatakan proses pengerjaan first look dilakukan mulai dari Desember dan memasukkan unsur yang cukup mewakili film namun tetap ada kesan rasa penasaran yang bisa menjadi daya tarik penonton untuk menebak ke mana arah cerita “Badarawuhi di Desa Penari”.
Senada dengan Kimo, CEO MD Pictures Manoj Punjabi mengatakan peluncuran first look “Badarawuhi di Desa Penari” adalah strategi dari MD Pictures untuk membuka persepsi penonton terkait film tersebut dan mengenalkan gaya sinematografi dengan level berbeda.
“Jadi menarik sekali bisa imajinasi masing-masing itu strategi kita dari first look tapi yang pasti anda bisa nilai dari segi direction, sinematografi, look, sound dari level berbeda,” kata Manoj.
Manoj pun cukup optimistis film yang memperdalam karakter Badarawuhi ini bisa diterima bioskop Indonesia karena tanggapan penonton terhadap KKN Desa Penari yang lalu cukup besar. Dari segi materi film, MD Pictures juga positif akan tetap tayang di lebaran sebagai film terbaik mereka.
Ia juga ingin menayangkan first look “Badarawuhi di Desa Penari” ini dapat ditayangkan di bioskop agar mendapatkan pengalaman suara dan gambar yang lebih baik.
Sang sutradara Kimo berharap yang terbaik untuk projek ini dan akan memberikan kesan nostalgia karena karakter Badarawuhi yang digali lebih dalam dan berharap penggemar cerita KKN Desa Penari bisa menerima sesuatu yang baru.
“Fans dari KKN juga akan merasa ini sesuatu yang baru dan pasti juga ada nostalgianya karena Badarawuhi tetap ada, kita lebih eksplor lagi ke Badarawuhi-nya dan cerita di dalam sini memang sesuatu yang tidak cuma untuk fans KKN tapi semua yang nonton,” tutup Kimo Stamboel. (ANT)