Makassar – Sebagai bentuk tanggung jawab moral untuk mendukung terciptanya Pemilu yang berkualitas, Forum Komunikasi Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)/Ketua STISIP PTS se-Indonesia (FK-DKISIP) membentuk Tim Pemantau Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hal ini sebagai bentuk partisipasi aktif guna memantau dan menceha potensi kecurangan selama proses Pemilu 2024. Terlebih data ini di banyak daerah telah berulang kali muncul keluhan soal netralitas aparat dan pemerintah.
“Pemilu merupakan sarana demokrasi yang pelaksanaannya harus makin berkualitas dan kami merasa bertanggungjawab mengawal pemilu berkualitas,” ujar Ketua Umum FK-DKISIP Prof Samugyo Ibnu Redjo melalui keterangannya di Makassar, Sabtu (27/1).
Menurutnya, keterlibatan FK-DKISIP dalam pemantauan pemilu tidak hanya sebatas realisasi program kerja organisasi. Hal yang lebih penting adalah sebagai sarana bagi para dekan dan dosen untuk menunjukkan tanggung jawab akademiknya bagi peningkatan kualitas demokrasi. Forum yang menghimpun lebih dari 200 dekan FISIP/Ketua STISIP dari berbagai daerah ini akan menerjunkan 180 orang dosen dari Papua sampai Aceh sebagai pemantau.
Sementara itu, anggota pemantau Dr Nani Harlinda yang juga Dekan FISIP Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar menegaskan bahwa pemantauan pemilu merupakan langkah positif, kolaborasi lintas kampus dan provinsi dapat meningkatkan kualitas pemantauan serta memberikan perspektif yang lebih luas terhadap dinamika Pemilu. Partisipasi masyarakat dalam mengawal demokrasi elektoral memiliki peran penting dan strategis, karena potensi kerawanan dan pelanggaran pemilu selalu muncul.
“Partisipasi dosen dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik juga dapat memberikan kontribusi akademis yang berharga dalam evaluasi proses Pemilu,” kata Nani.
Organisasi yang berdiri pada 4 Juli 2020 itu telah terakreditasi di Bawaslu RI No. 52/PM.05/K1/01/2024, sehingga mempunyai otoritas untuk memantau Pemilu 2024. (ANT)