Jepang – Skandal Daihatsu Jepang terus bergulir seperti bola salju. Setelah terungkapnya beberapa rekayasa untuk memanipulasi hasil tes keamanan, penyelidikan intensif terhadap berbagai produknya dilakukan secara simultan. Menurut hasil investigasi, rekayasa ini telah terjadi sejak tahun 1989.
Pada hari Jumat (26/1) Kementerian Pertahanan, Infrastrutur, Transportasi, dan Pariwisata (MLIT) Jepang mengumumkan pencabutan tiga sertifikasi model kendaraan yang diproduksi oleh Daihatsu Motor Co Ltd. Ketiga model itu adalah Toyota Town Ace Truk, Daihatsu Gran Max, dan Mazda Bongo.
Pihak Toyota segera merespons hal tersebut dengan pernyataan resmi guna menenangkan para konsumennya. Toyota menjelaskan bahwa Town Ace saat pengujian sertifikasi keamanan model menggunakan kendaraan dan suku cadang yang produksi massal. Dengan demikian, secara umum tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Satu-satunya bagian yang tidak menggunakan memakai suku cadang produksi massal adalah bagian kantong udara (air bag).
“Bersama Daihatsu, kami secara tulus akan menjawab kekhawatiran pelanggan, pemasok, dealer, dan seluruh pihak terkait. Kami juga akan menanggapi perintah pencabutan (MLIT) dengan serius dan berupaya melakukan revitalisasi dan reformasi Daihatsu,” tulis pernyataan itu.
Sebelumnya, MLIT Jepang juga sudah mencabut penangguhan produksi dan distribusi beberapa model yang terindikasi terkait sakndal uji keselamatan. Model yang dimaksud adalah Toyota Probox, Mazda Familia Van, Daihatsu Gran Max Cargo, Toyota Town Ace Van, dan Mazda Bongo Van.
“MLIT mengumumkan bahwa mereka telah mencabut instruksi untuk menangguhkan pengiriman lima model kami karena telah dipastikan memenuhi standar undang-undang kendaraan angkutan jalan,” tulis pernyataan resmi perusahaan, Minggu (21/1).
Namun hanya selang beberapa hari, Daihatsu Motor Co Ltd. mengabarkan akan memperpanjang penghentian produksi di semua pabrik yang berada di Jepang, menyusul temuan dari pihak MLIT hingga 16 Februari 2024. Pabrik-pabrik yang terdampak adalah Shiga (Ryuo), Oita (Nakatsu) plant 1 dan 2, serta Ikeda Plant Copen. Sementara itu, perusahaan juga melakukan penarikan kembali (recall) terhadap 322.740 unit di pasaran.